Menakar Khofifah Effect Jika Jadi Cawapres Ganjar Maupun Prabowo
Politik | 6 Oktober 2023, 20:22 WIBPenguasaan wilayah Jawa Timur inilah yang menjadi kekuatan modal politik Khofifah, selain latar belakang kekuatan identitas sosial dirinya, seperti sebagai bagian dari keluarga besar Nahdlatul Ulama.
Faktor-faktor tersebut yang kini menjadi faktor penting yang diperebutkan oleh setiap bakal capres, dan menyebabkan Khofifah menjadi salah satu nominator dari ketiga capres yang berkontestasi.
Bagi Prabowo, suara Jawa Timur penting untuk dikuasai, mengingat pada dua pemilu lalu, Jawa Timur merupakan wilayah kekalahannya.
Pada Pemilu 2014, bersama Hatta Rajasa, Prabowo mampu meraih dukungan 46,83 persen dan hanya berselisih 6,34 persen dengan Joko Widodo- Jusuf Kalla.
Kekalahan di Jawa Timur kembali dialami Prabowo saat berpasangan dengan Sandiaga Uno pada Pemilu 2019.
Bahkan selisih perentase suara menjadi semakin lebar, yakni 31,58 persen dengan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Berdasarkan hail survei, untuk Pemilu 2024 mendatang, Prabowo juga belum tampak dominan di Jawa Timur.
Secara geopolitik, dukungan pada Prabowo agak terkonsentrasi di luar Jawa (51 persen). Padahal, proporsi pemilih lebih besar di Pulau Jawa.
Pemilih Prabowo di Jawa pun lebih banyak terkonsentrasi di Jawa Barat, sementara di Jawa Timur, potensi keterpilihan Prabowo masih di bawah Ganjar.
Berdasarkan hasil survei elektabilitas Ganjar di Jawa Timur cukup tinggi. Hal ini ditopang pula oleh posisi politik partai pengusungnya, PDI-P, yang memiliki pendukung loyal di sebagian kawasan Jawa Timur.
Hal itu menjadi faktor mengapa Ganjar memiliki alternatif yang lebih banyak selain dipasangkan dengan Khofifah.
Terlebih, jika mengacu pada kalkulasi wilayah yang terkuasai, Ganjar lebih berkepentingan mengamankan dan memperluas elektabilitasnya di Jawa Barat ketimbang Jawa Timur.
Namun, jika memperhatikan variabel lain, seperti pemilih dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU), Prabowo maupun Ganjar terbilang sama-sama bersaing ketat.
Dari total pemilih yang mengaku dari kalangan NU, Prabowo memperoleh dukungan suara hingga seperempat bagian pemilih (25 persen).
Sementara, responden yang mengaku dari kalangan NU yang memilih Ganjar sebanyak 25,6 persen.
Berdasarkan gambaran ini, beralasan jika Khofifah, yang juga menjadi bagian dari warga NU, diperebutkan kedua bakal cawapres.
Dari sisi jenis kelamin pemilih, berdasarkan hail survei, selama ini responden pemilih Prabowo dan Ganjar sama-sama terkonsentrasi pada pemilih laki-laki.
Bagi kedua bakal capres, kehadiran sosok Khofifah yang dikenal aktif dalam pemberdayaan sosial perempuan semakin menjadi daya tarik.
Survei terkini Litbang Kompas dilakanakan pada 27 Juli hingga 7 Agustus 2023, dengan jumlah responden sebanyak 1,364 menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.id