Kejanggalan Anak Pamen TNI AU Tewas di Lanud Halim, Pakar Forensik Beberkan Sejumlah Kemungkinan
Hukum | 3 Oktober 2023, 14:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kematian anak perwira menengah atau Pamen TNI Angkatan Udara (AU) berinisial CHR di Pos Spion, ujung landasan 24, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Minggu (24/9/2023) lalu masih tanda tanya.
Saat ini, hanya rekaman kamera pengawas atau CCTV yang masih menjadi satu-satunya jejak kematian remaja berusia 16 tahun tersebut.
Baca Juga: Temuan Baru Kasus Anak Perwira TNI AU Tewas Terbakar di Halim, Ada Bau Bensin hingga Pesan Kematian
Polisi juga menganalisis isi 18 rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. Di antara empat rekaman CCTV tersebut diketahui korban berada di kawasan Pos Spion seorang diri dan rekaman CCTV memperlihatkan korban datang ke TKP menggunakan sepeda sendirian.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes (Pol) Leonardus Simarmata
hasil rekaman ini kemudian dicocokkan dengan keterangan orang tua korban yang menjelaskan sempat melihat anaknya keluar rumah pukul 18.40 WIB. Kemudian ditemukan tewas sekitar pukul 19.42 WIB.
Sementara Kepala Rumah Sakit Polri Kramatajati Brigjen Pol Hariyanto belum bisa menyimpulkan terkait kematian korban. "Dari hasil otopsi, memang kami dapatkan tanda-tanda penganiayaan. Tanda-tanda penganiayaan berupa luka-luka (bacok) pada dada," terang Brigjen Pol Hariyanto, Selasa (26/9/2023).
Namun, pihak rumah sakit tidak bisa menyimpulkan apakah luka itu diakibatkan oleh orang lain atau korban sendiri. Meski demikian, belum dapat disimpulkan apakah putra dari Pamen TNI AU itu bunuh diri atau dibunuh.
Sementara soal adanya kejanggalan, diutarakan ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel. Menurut dia, kasus tewasnya korban ini unik jika dugaan bunuh diri terbukti.
Baca Juga: Anak Pamen TNI AU Sempat Bertemu Ayah Sebelum Ditemukan Tewas di Area Lanud Halim
Reza menjelaskan, keunikan itu lantaran kematian CHR berbeda dari kasus-kasus dugaan bunuh diri sebelumnya yang pernah ada.
"Ini berlangsung di tempat terbuka. Bukan di ruang pribadi yang tidak bisa diakses umum," ujar Reza dikutip dari Kompas.com.
Seandainya benar CHR bunuh diri di ruang terbuka, menurut Reza, ada kesan kesengajaan untuk menciptakan kegemparan.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Kompas.com