> >

Megawati Respons Wacana Duet Prabowo-Ganjar: Aku di Rumah Melongo, Ketua Umum Malah Gak Ngerti

Rumah pemilu | 1 Oktober 2023, 16:10 WIB
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri pada acara penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI-P di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/10/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengaku melongo saat dengar wacana duet bakal calon presiden (bacapres) PDI-P Ganjar Pranowo yang diduetkan dengan bacapres Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikan pada saat Megawati memberikan pidato dalam acara penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI-P di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/10/2023).

Saat membahas bahwa partainya tidak menempatkan pemilihan umum (pemilu) hanya pada persoalan capres dan cawapres, ia menceritakan dirinya mendengar wacana duet Ganjar-Prabowo.

"Lho saya sendiri sempat bingung lho, di media tiba-tiba dibilang, 'iya sudah ada persetujuan bahwa nanti Pak Prabwoo jadi presidennya, Pak Ganjar jadi wakil presidennya,' aku terus di rumah melongo, ini yang ngomong itu siapa ya?" kata Megawati.

"Lha aku kok ketua umumnya malah gak ngerti. Wis (udah), nggak usah didengerin," ujarnya.

Baca Juga: Megawati Puji Putri Ariani di AGT 2023: Saya Sampai Nangis-nangis, Buat Saya Luar Biasa

Ia lantas mengibaratkan Ganjar dan Prabowo layaknya dua orang yang masing-masing sudah memiliki kekasih.

"Lho kok enak banget nggathuk-nggathukkan (memasang-masangkan -red). Kamu mau nggak, kalau ada cewek cakep, ada laki-laki ganteng, tapi nggak sama-sama tune in. Terus mau digathuk-gathukkan gitu?" tanyanya kepada para kader.

"Padahal yang perempuan udah punya pacar, yang laki udah punya pacar. Hayo, mau gak?" tanyanya lagi.

Sebagian kader menjawab "enggak", namun sebagian yang lain hanya terdiam. Megawati lantas menyoroti para kader yang diam.

"Tapi nggak semua ngomong, brarti ada yang mau? Payah anak buah saya. Aduh gawat," ujarnya.

"Jadi apa sih urusannya? Lha kok bingung, karepe dhewe (semaunya sendiri -red)," ucapnya.

Baca Juga: Singgung Anggapan Jokowi Petugas Partai, Megawati: Itu adalah AD/ART, Saya Pun Petugas Partai

Ia menegaskan, dirinya sudah yakin bahwa partai berlambang kepala banteng itu akan mengusung Ganjar Pranowo sebagai bacapres dalam Pemilu presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

"Lho, saya kan nggak bingung. Yaudah. Lho saya kenapa? Bukan sombong, karena diberi kongres partai sebagai petugas, Ketua Umum untuk mendapatkan hak prerogatif," tuturnya.

Ia menyebut, pemberian hak prerogatif kepada dirinya berarti memahami bahwa dirinya akan memilih orang yang tepat.

"Kenapa diberikan kepada saya? Karena orang yang memberikan hak prerogatif itu sangat tahu, bahwa ibu pasti akan memilih yang benar," ucapnya.

Ia lantas menyinggung kesuksesan partainya mengusung Joko Widodo (Jokowi), mulai dari Wali Kota Surakarta, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden RI.

"Pak Jokowi itu jangan lupa lho, jadinya itu kalau dihitung-hitung 22 tahun, lama lho," ujarnya.

"Saya hitung-hitung 22 tahun," katanya.

Selanjutnya, ia mengatakan, Pemilu merupakan persoalan masa depan tentang bagaimana membangun kesinambungan. 

"Jadi ya dimulai dari masa Bung Karno yang telah membuka gerbang kemerdekaan, juga ketika saya memimpin dengan menyelesaikan berbagai krisis ekonomi-politik dan sosial, hingga membuka gerbang demokrasi untuk rakyat," ujarnya.

Kini, kata dia, begitu banyak kemajuan pada masa Presiden Jokowi.

"Semuanya harus jadi satu napas kepemimpinan PDI-P hingga pada saatnya nanti melalui perjuangan kita semua yang menyatu dengan rakyat, saya yakin haqqul yaqin, ainul yaqqin, insyaallah kalau kita kerja keras, Ganjar Pranowo bisa jadi presiden kedelapan," kata Megawati yang disambut tepuk tangan dan sorakan meriah para kader.

Ia pun berpesan agar para kader bekerja sama untuk mewujudkan harapan tersebut.

"Ya tapi kerja dong, tanpa kesinambungan kepemimpinan di atas, maka politik hanya menjadi impian, irama kepentingan," ujarnya.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU