Ada Jelaga di Tenggorokan Anak Perwira TNI AU yang Ditemukan Tewas Terpanggang di Lanud Halim
Hukum | 27 September 2023, 08:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Tim kedokteran forensik di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, mengungkapkan hasil autopsi terhadap jasad anak perwira menengah atau Pamen TNI AU berinisial CHR yang ditemukan tewas.
Diketahui, jasad CHR ditemukan dalam keadaan terpanggang di Pos Spion, Ujung Landasan 24, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Minggu (24/9/2023) malam.
Adapun hasil autopsi yang dilakukan RS Polri terhadap jasad korban pada Senin (25/9/2023), ditemukan jelaga di tenggorokan atau rongga pernafasan CHR.
Baca Juga: Ada Luka Bacok di Mayat Terbakar di Lanud Halim, Autopsi Ungkap Dugaan Korban Tewas Kehabisan Darah
"Dari hasil pemeriksaan secara laboratoris, pada tenggorokannya terdapat jelaga," kata Kepala Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Brigjen Pol Hariyanto kepada Kompas.com di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (26/9/2023).
"Artinya sebelum meninggal full, dia (korban) sempat menghirup udara bakaran itu. Jadi, ada di rongga pernapasannya.”
Selain itu, kata Hariyanto, pihak kedokteran forensik juga menemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada korban. Menurutnya, penganiayaan itu berupa luka akibat benda tajam.
"Dari hasil autopsi, kami dapatkan tanda-tanda penganiayaan berupa luka-luka (bacok) pada dada, seperti ada luka sayatan atau bacokan di bagian dada," ujar Hariyanto.
Hariyanto menjelaskan saat mulai kehabisan darah dari luka bacokan yang cukup parah atau dalam kondisi sekarat, CHR sempat menghirup asap dari api yang melahapnya.
Baca Juga: Anak Perwira TNI AU Ditemukan Tewas Terbakar di Pos Penjagaan Kawasan Lanud Halim
Hariyanto menyebut, berdasarkan hasil autopsi, korban CHR mengalami luka bakar 91 persen. Sementara itu, hanya 9 persen tubuh korban yang tidak terbakar.
"Luka bakar 91 persen, hampir sekujur tubuhnya terbakar. Hanya 9 persen yang tidak terbakar," tutur Hariyanto.
"Artinya, jenazah pada saat masih hidup sempat menghisap udara dari pembakaran itu.”
Namun demikian, lanjut Hariyanto, dugaan kematian CHR bukan hanya karena terbakar, melainkan kehabisan darah. Hariyanto mengatakan korban mengalami pendarahan di bagian rongga perutnya.
"Korban kehabisan darah, jadi karena luka yang cukup parah hingga ada darah keluar banyak di rongga perut, jadi mengenai hati," ucapnya.
Baca Juga: Kasus Mayat Terbakar di Lanud Halim, Polisi Temukan Pisau di TKP
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Kompas.com