Menko Marves Luhut Kirim Tim untuk Sosialisasi Relokasi Masyarakat Rempang
Peristiwa | 19 September 2023, 14:10 WIB"Karena kalau mereka direlokasi, ada yang mau dikasih rumah dengan pekerjaan, sekolah dan sebagainya, ada juga yang mau uang saja, cash," katanya.
Luhut mengatakan, selalu ada oknum-oknum provokator yang memecah belah masyarakat dalam berbagai konflik, seperti yang terjadi di Rempang.
"Kemudian yang provokator pasti ada itu, pasti dipisah-pisahkan," ujarnya, dilansir dari Antara.
Baca Juga: LPSK soal Konflik Rempang: Tak Boleh Ada Penahanan yang Sengaja Batasi Akses dengan Dunia Luar
Luhut meyakini, sosialisasi yang baik bisa membuat masyarakat mau direlokasi ke tempat yang telah disiapkan pemerintah.
Ia menyebut, Rempang punya potensi untuk jadi pusat investasi produksi kaca untuk kebutuhan photovoltaics (PV) yang jadi bahan baku panel surya dan semikonduktor.
Indonesia, kata dia, dianggap bisa menjadi negara alternatif di tengah banyaknya perseteruan dagang antarnegara dengan menyediakan komoditas bahan baku panel surya dan semikonduktor yang jadi kebutuhan baru dunia.
Sebelumnya, ketegangan antara warga Pulau Rempang dan aparat gabungan TNI dan Polri, terjadi beberapa kali karena rencana relokasi warga Pulau Rempang, Galang, dan Galang Baru.
Warga menolak kehadiran aparat yang akan melakukan pematokan dan pengukuran lahan di Pulau Rempang yang dinilai akan menggusur permukiman mereka.
Mereka juga menolak relokasi 16 titik kampung tua yang dianggap telah ada sejak 1843 di Pulau Rempang, Batam.
Relokasi ini dilakukan untuk pembangunan kawasan pengembangan investasi yang akan dijadikan Kawasan Rempang Eco-City.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV/Antara