> >

Jokowi Klaim Punya Data Intelijen Soal Parpol, PBHI: Jangan Sampai Kita Kembali ke Rezim Orba

Politik | 18 September 2023, 10:11 WIB
Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) sekaligus Anggota Koalisi Masyarakat Sipil, Julius Ibrani, di Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Senin (18/9/2023). (Sumber: Tangkapan layar KOMPAS TV)

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa dirinya mengetahui isi partai politik dari informasi yang dihimpun intelijen, baik dari Badan Intelijen Negara (BIN), Polri, maupun TNI.

Baca Juga: Ganjar Minta Pemerintah Segera Turun Tangan Selesaikan Konflik di Pulau Rempang

"Saya tahu dalamnya partai seperti apa saya tahu. Partai-partai seperti apa saya tahu. Ini mereka menuju ke mana saya juga ngerti," terang Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Hotel Salak, Bogor, Sabtu (16/9/2023).

"Informasi yang saya terima komplit, dari intelijen saya ada, BIN, dari intelijen di polri ada, dari intelijen di TNI saya punya, dan informasi-informasi di luar negeri. Angka, data, survei, semuanya ada," imbuhnya.

Menurut Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, wajar apabila presiden memiliki data intelijen.

"Presiden pasti punya data intelijen, presiden wajib diberi lapoan setiap saat oleh intelijen, itu ketentuan undang-undang, apa gunanya intelijen kalau ndak boleh lapor ke presiden?" kata Mahfud usai menghadiri jalan sehat di kompleks Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta Pusat, Minggu (17/9/2023).

"Bahkan menurut UU, BIN bertanggung jawab langsung kepada presiden," jelasnya.

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU