Anies Tak Dapat Dukungan dari Partai Buruh, Sudirman Said: Prioritas Kita Memenuhi Syarat di KPU
Politik | 16 September 2023, 15:38 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kubu Anies Baswedan tidak ambil pusing dengan sikap Partai Buruh mengeliminasi nama Anies sebagai bakal Capres yang akan didukung.
Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said menilai sejauh ini dampak kerugian ataupun keuntungan dari sikap Partai Buruh tersebut belum dirasakan oleh pihaknya.
Sudirman menjelakan saat ini pihaknya terus berkomunikasi dengan partai-partai di parlemen untuk membangun kerja sama mencalonkan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan Capres-Cawapres di Pilpres 2024.
Sebab, berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, partai-partai politik di parlemen yang memiliki kewenangan mengusung calon presiden dan wakil presiden.
"Prioritas yang kita tuju memang adalah yang memenuhi syarat di KPU, yaitu partai-partai yang memiliki kursi di parlemen kan. Nanti belakangan insya Allah kalau partai-partai lain ingin mendukung, kita terbuka," ujarnya di Sekretariat Perubahan, Sabtu (16/9/2023).
Baca Juga: Momen Anies Baswedan Dipuji Veronica Tan di Acara Silaturahmi Masyarakat Tionghoa
Lebih lanjut Sudirman membantah telah mengobok-obok serikat buruh untuk mendukung Anies Baswedan sebagai capres.
Menurutnya dukungan dari serikat buruh terhadap Anies Baswedan semata-mata didasari pimpinan di serikat buruh cocok dengan agenda perubahan yang diusung Anies.
Kalaupun ada dukungan dari buruh atau serikat buruh, pihaknya hanya sebagai undangan atas deklarasi tersebut.
"Satu ketika mereka berkumpul dan menyebut Anies sebagai salah satu kandidat, tapi tidak pernah ada komunikasi resmi untuk memberikan dukungan kepada pak Anies," ujar Sudirman.
"Jadi kami itu datang ke berbagai deklarasi itu karena diundang, tidak ada usaha atau niat untuk mengganggu soliditas dari teman-teman buruh. Dan Mas Said Iqbal, pimpinan Partai Buruh, kita hormati," imbuhnya.
Baca Juga: Anies-Cak Imin Kompak Dipakaikan Peci Nasional Usai Didukung PKS
Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, Partai Buruh mengeliminasi nama bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan sebagai capres yang didukung.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menjelaskan dua alasan mengapa para serikat buruh, anggota hingga pengurus partai di 38 provinsi tidak memasukkan nama Anies Baswedan.
Alasan pertama, juru bicara Anies Baswedan, Sudirman Said disebut telah mengobok-obok elite di internal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) terkait dukungan terhadap Anies.
Sejatinya, kata Saiq Iqbal, dukungan terhadap capres datang dari aspirasi buruh, bukan muncul dari serikat buruh. Apalagi dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serikat buruh dijelaskan, buruh tidak berpolitik.
"Di partai itu disiplin, sebelum ada keputusan partai, setiap organisasi tidak boleh mengambil sikap. Karena itu sikap Sudirman Said yang mengobok-obok KSPI rupanya mempengaruhi negatif di internal KSPI dan FSPMI sebagai salah satu unsur Partai Buruh. Sehingga dieliminasi, ditarik dukungannya," ucap Said Iqbal saat jumpa pers di DPP Partai Buruh, Rabu (13/9).
Baca Juga: Partai Buruh Tak Dukung Anies Baswedan, Said Iqbal Sebut Pengkhianatan Jadi Salah Satu Alasan
Alasan kedua, yakni langkah deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dinilai oleh buruh sebagai pengkhianatan teman seperjuangan.
Buruh berpendapat, baru jadi bakal calon presiden, Anies sudah tidak amanah dalam menjalankan kerja sama dengan kawan seiring sejalan, apalagi jika nantinya terpilih menjadi presiden. Dikhawatirkan akan menghindari kontrak politik terhadap kesejahteraan buruh.
"Belum jadi capres sudah tidak amanah, kawan seiring sejalan dari berita yang kami dapat, ditusuk dari belakang. Itu belum jadi presiden, apalagi jadi presiden. Jadi melebihi petugas partai, kalau di buruh, Anies ini karyawan partai, tergantung pengusaha atau majikan partainya," ujar Said.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV