Partai Buruh Tak Dukung Anies Baswedan, Said Iqbal Sebut Pengkhianatan Jadi Salah Satu Alasan
Politik | 14 September 2023, 05:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Buruh mengeliminasi nama bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan sebagai capres yang didukung.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menjelaskan dua alasan mengapa para serikat buruh, anggota hingga pengurus partai di 38 provinsi tidak memasukkan nama Anies Baswedan.
Alasan pertama, juru bicara Anies Baswedan, Sudirman Said disebut telah mengobok-obok elite di internal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) terkait dukungan terhadap Anies.
Sejatinya, kata Saiq Iqbal, dukungan terhadap capres datang dari aspirasi buruh, bukan muncul dari serikat buruh. Apalagi dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serikat buruh dijelaskan, buruh tidak berpolitik.
"Di partai itu disiplin, sebelum ada keputusan partai, setiap organisasi tidak boleh mengambil sikap. Karena itu sikap Sudirman Said yang mengobok-obok KSPI rupanya mempengaruhi negatif di internal KSPI dan FSPMI sebagai salah satu unsur Partai Buruh. Sehingga dieliminasi, ditarik dukungannya," ucap Said Iqbal saat jumpa pers di DPP Partai Buruh, Rabu (13/9/2023).
Baca Juga: Partai Buruh Eliminasi Anies Baswedan dari Daftar Capres Pilihan, Ini Alasannya
Alasan kedua, yakni langkah deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dinilai oleh buruh sebagai pengkhianatan teman seperjuangan.
Buruh berpendapat, baru jadi bakal calon presiden, Anies sudah tidak amanah dalam menjalankan kerja sama dengan kawan seiring sejalan, apalagi jika nantinya terpilih menjadi presiden. Dikhawatirkan akan menghindari kontrak politik terhadap kesejahteraan buruh.
"Belum jadi capres sudah tidak amanah, kawan seiring sejalan dari berita yang kami dapat, ditusuk dari belakang. Itu belum jadi presiden, apalagi jadi presiden. Jadi melebihi petugas partai, kalau di buruh, Anies ini karyawan partai, tergantung pengusaha atau majikan partainya," ujar Said.
Capres Alternatif
Lebih lanjut Said menjelaskan, hilangnya nama Anies merupakan hasil keputusan presidium partai pada 11 September 2023.
Baca Juga: PKS: 80 Persen Kami Dukung Pasangan Anies-Cak Imin, 20 Persen Tunggu Keputusan Majelis Syura
Meski nama Anies hilang, partai tetap menerima aspirasi bacapres yang diinginkan oleh buruh. Ada enam nama bacapres yang diusulkan buruh sebagai pemimpin Indonesia lima tahun ke depan.
Dua di antaranya yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Bakal capres yang muncul di publik itu sama-sama mendapatkan dukungan dari 12 provinsi perwakilan serikat buruh, dan pengurus partai.
Calon lain yakni Said Iqbal, yang didukung serikat buruh dan pengurus partai di delapan provinsi; presenter Najwa Shihab; mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli; dan pengamat politik Rocky Gerung yang masing-masing didukung dua provinsi.
Selanjutnya untuk nama bacawapres yang dipilih buruh dan pengurus partai yakni Ketua Tim Pemenangan Ganjar, Arsjad Rasjid yang didukung 14 provinsi dan Said Iqbal didukung tujuh provinsi.
Menko Polhukam Mahfud MD didukung tujuh provinsi, Najwa Shihab didukung empat provinsi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didukung empat provinsi, dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti didukung dua provinsi.
Baca Juga: Said Iqbal: Partai Buruh Akan Mendukung Presiden yang Bisa Cabut Omnibus Law | SATU MEJA
Adapun para bakal capres dan cawapres usulan buruh ini nantinya akan dipilih melalui konvensi capres-cawapres Partai Buruh yang digelar mulai 13 September hingga 9 Oktober 2023.
Setelah lolos konvensi, bakal capres-cawapres yang didukung Partai Buruh akan diundang dalam acara besar pada 9 Oktober 2023 di Gelora Bung Karno.
Said menyatakan, dalam hitungannya akan ada 6,5 hingga 10 juta suara bagi bakal capres-cawapres terpilih dalam konvensi.
"Ketika Partai Buruh mengumumkan capres, semua biaya dari kita sendiri. Nanti kita umumkan (bakal) capres di Gelora Bung Karno, ada 150 buruh dari Indonesia akan datang di Gelora Bung Karno pada 9 Oktober 2023," ujar Said.
"Mudah-mudahan 6,5 hingga 10 juta dukungan suara dari buruh bisa menambah suara (bakal) capres yang dipilih Partai Buruh. Kalau ada serikat-serikat buruh yang mengambil posisi berbeda dengan Partai Buruh, percaya sama saya, itu kecil," pungkas Said Iqbal.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV