Sandiaga Uno: PPP Tak akan Bentuk Koalisi Baru dengan Demokrat dan PKS, Kami Istikamah Bersama PDIP
Rumah pemilu | 11 September 2023, 06:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Sandiaga Uno menutup pintu untuk poros baru dalam Pilpres 2024.
Ia menegaskan PPP konsisten mendukung bakal calon presiden atau bacapres Ganjar Pranowo bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP.
Karena itu, dapat dipastikan PPP tidak akan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera atau PKS untuk mengusung bakal capres baru.
Baca Juga: Joko Santoso Dicopot dari Ketua DPC Gerindra Semarang Buntut Dugaan Pemukulan ke Kader PDIP
"Kita istikamah bersama dengan kerja sama politik yang telah kami tanda tangani bersama PDIP," kata Sandiaga di Kantor Bappilu Nasional PPP, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Minggu (10/9/2023).
Menurut dia, PPP siap menjalankan politik yang mengerjakan kebaikan dan mencegah keburukan, serta meniatkan segala usaha pemenangan sebagai bentuk ibadah.
"Kita istikamah dalam menjalankan politik amar ma'ruf nahi munkar, yaitu kita niatkan sebagai ibadah. Kita berkomitmen dengan kerja sama politik yang sudah kita tanda tangani dengan PDI Perjuangan," ujarnya.
Meskipun tidak akan membentuk poros baru, Sandiaga mengaku sudah memberikan masukan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono untuk mengajak Demokrat dan PKS ke dalam koalisi yang mendukung pencalonan Ganjar Pranowo.
"Niatan itu sudah kami sampaikan kepada Plt Ketum (PPP) dan akan dibahas pada forum pimpinan partai politik, tidak melibatkan Bappilu," kata Sandiaga, seperti dilansir Kompas.com.
Baca Juga: Kata Mahfud MD soal Rempang: Itu Bukan Penggusuran, tapi Pengosongan Lahan
Sebelumnya, juru bicara bidang politik Sandiaga Uno, Denny H Suryo, mengatakan peluang kerja sama PPP dengan Partai Demokrat dan PKS semakin terbuka.
Hal itu disampaikan setelah Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendeklarasikan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres).
Seperti diketahui, sebelumnya NasDem bersama PKS dan Demokrat berada dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies sebagai bakal capres. Usai NasDem dan PKB mendeklarasikan pasangan Anies-Muhaimin, Demokrat menyatakan keluar dari KPP.
“Bang Sandiaga ingin menggandeng sebanyak mungkin teman dengan visi dan misi yang sama untuk membawa Indonesia lebih baik, terutama dalam meningkatkan perekonomian rakyat,” ujar Denny dalam keterangannya, Sabtu (2/9/2023).
Ia menyampaikan hubungan Sandiaga Uno cukup baik dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Begitu pula dengan PKS yang sudah bekerja sama dengan Sandiaga sejak Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Baca Juga: Tanggapan Sandiaga Uno Terkait Deklarasi Duet Anies-Cak Imin untuk Pilpres 2024
“Bang Sandiaga punya hubungan yang sangat dekat dengan Mas AHY. Bersama PKS pun, Bang Sandiaga punya sejarah yang baik dan sama-sama punya sisi keumatan seperti halnya PPP,” katanya.
Sebelumnya, rencana pembentukan poros baru diungkap oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada 1 September 2023.
Presiden ke-6 RI tersebut mengungkapkan, ada menteri aktif yang menawarkan Demokrat untuk membentuk koalisi baru bersama PPP dan PKS.
Bahkan, menurut SBY, menteri tersebut mengatakan rencana pembentukan poros baru tersebut sudah atas sepengetahuan "Pak Lurah".
Namun, SBY tidak menyebut identitas menteri aktif tersebut. Meskipun, belakangan diketahui yang dimaksud adalah Sandiaga Uno yang menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Baca Juga: Begini Analisa Pengamat Jika AHY dan Sandiaga Uno Duet, Menguntungkan?
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas.com