Penjajakan ke Koalisi Baru, Demokrat Buat Agenda Pertemuan dengan Puan dan Prabowo
Politik | 10 September 2023, 05:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - DPP Partai Demokrat mulai membuat agenda pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani.
Agenda pertemuan ini untuk membahas peluang Demokrat bergabung di salah satu koalisi partai yang akan mengusung Capres-Cawapresi di Pilpres 2024 mendatang.
Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron membenarkan saat ini partainya sedang menyusun agenda dan mencocokkan waktu pertemuan dengan Puan Maharani dan Prabowo Subianto.
"Tunggu saja tanggal mainnya. Pasti karena ada limitasi pendaftaran capres cawapres. Oleh karenanya memang harus ada keputusan cepat juga," ujar Herman di Kantor DPP Partai Demokrat, Sabtu (9/9/2023).
"Dengan Pak Prabowo dalam waktu dekat ada pertemuan," lanjutnya Herman.
Baca Juga: Analisis Pengamat Politik Yunarto Wijaya soal Peluang Kerja Sama Demokrat dan PDIP
Herman menambahkan pertemuan ini sebagai tindak lanjut dari sikap partai yang telah mencabut dukungan kepada Anies Baswedan.
Ia menilai tidak ada halangan bagi Demokrat untuk bergabung ke Koalisi Indonesia Maju ataupun bekerja sama dengan PDI-P dan PPP mengusung Ganjar Pranowo, sebab komunikasi pihaknya dengan PDI-P maupun Partai Gerindra terjalin dengan baik.
Namun Herman mengakui akan ada syarat yang harus diterima oleh Demokrat jika bergabung dengan salah satu partai koliasi. Hal inilah yang perlu dibahas dalam pertemuan nanti.
"Kalau prasyarat kita bisa masuk dalam koalisi, ya harus ada komunikasi. Yang pasti ya kita gabung dengan koalisi yang sudah terbentuk baik Pak Ganjar ataupun Pak Prabowo," ujarnya.
DPP Partai Demokrat mundur dari Koalisi Perubahan dan Persatuan setelah Partai NasDem dan PKB berkoalisi mendeklarasikan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Baca Juga: [FULL] Harapan AHY di Acara Syukuran HUT ke-22 Demokrat Bertepatan dengan Ultah SBY
Selain mundur dari KPP Demokrat juga mencabut dukungan kepada bakal Capres Anies Baswedan.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV