Pertengahan September Puncak Karhutla, KLHK Ingatkan Warga Jangan Nyalakan Api di Tempat Terbuka
Humaniora | 9 September 2023, 15:42 WIBBaca Juga: Kantor Mahfud, Luhut, Airlangga, dan Muhadjir di IKN Mulai Bisa Dipakai Agustus 2024
Thomas menuturkan, 176,48 ton garam itu telah disemai ke tujuh provinsi. Rinciannya, Provinsi Riau sebanyak 56 sortie penyemaian dengan total garam 50,4 ton; Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi sebanyak 55 sortie dengan total penyemaian 47,2 ton; dan Provinsi Nusa Tenggara Timur ada 16 sortie teknologi modifikasi cuaca dengan total garam disemai sebanyak 11 ton.
Kemudian Provinsi Kalimantan Barat sebanyak 49 sortie penyemaian dengan total garam 45,48 ton; Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 15 sortie teknologi modifikasi cuaca dengan penyemaian garam 12 ton; dan Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 15 sortie teknologi modifikasi cuaca dengan total garam disemai 12 ton.
Sebelumnya, KLHK mencatat jumlah titik panas atau hot spot di Indonesia telah mencapai 3.788 titik panas per 5 September 2023.
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan, jumlah itu mengalami peningkatan signifikan hingga tiga kali lipat bila dibandingkan data tahun lalu yang hanya terdapat 979 titik panas.
“Saya selalu deg-degan di antara tanggal 6 September sampai 16 September. Pengalaman selama delapan tahun, itu adalah tanggal puncak,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Baca Juga: Imbas Karhutla di Gunung Arjuno, Jalur Pendakian dan Wisata Ditutup
KLHK melaporkan 10 provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan, yaitu Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Papua juga mengalami peningkatan titik panas.
Sejak 1 Januari 2023 hingga 5 September 2023, jumlah titik panas pada 10 provinsi rawan tersebut telah mencapai 2.608 titik panas. Angka itu meningkat lima kali lipat dari tahun lalu yang hanya berjumlah 441 titik panas.
Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Antara