> >

Pesan Jokowi ke PSI Jelang Pemilu: Netral Saja Dulu karena Masih Banyak Drama Sinetron akan Terjadi

Rumah pemilu | 4 September 2023, 23:35 WIB
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie. (Sumber: Kompas.com. )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Solidaritas Indonesia atau PSI Grace Natalie mengungkapkan pesan Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada partainya menjelang pemilihan umum atau Pemilu 2024.

Grace membeberkan Presiden Jokowi berpesan agar partainya tidak terburu-buru menentukan dukungan resmi kepada salah satu bakal calon presiden atau bacapres. Sebab, masih banyak ‘drama sinetron’ yang akan terjadi.

"Kita masih pantau terus, seperti Pak Jokowi katakan, 'netral saja dulu, ojo kesusu (jangan terburu-buru, red), ini masih ada banyak drama sinetron', kata Pak Jokowi," kata Grace Natalie di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/9/2023) malam.

Baca Juga: Ketua Kadin Arsjad Rasjid Ditunjuk Jadi Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo

Grace mengatakan, partainya tegak lurus mengikuti arahan Presiden Jokowi. Menurutnya, arahan yang disampaikan Jokowi untuk partainya masuk akal dan relevan setelah melihat situasi politik saat ini.

Grace menilai, bukan tidak mungkin pasangan bakal capres dan cawapres yang sudah dideklarasikan bakal berubah karena belum resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum atau KPU.

"Koalisi yang hari ini terbentuk masih sewaktu-waktu bisa berubah. Jangan-jangan, bahkan capres-cawapres yang kemarin diumumkan, kalau belum resmi akad di KPU (Komisi Pemilihan Umum) itu masih bisa berubah juga," ujar Grace.

Menurut Grace, justru tidak bijak bagi PSI jika memutuskan arah dukungan pada saat situasi politik belum jelas dan dibayangi berbagai manuver politik.

Disinggung mengenai pernyataan Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani yang menyebut PSI akan segera memberikan dukungan kepada bacapres Prabowo Subianto, dia menilai pernyataan tersebut seperti doa dari Gerindra.

Baca Juga: Ini Kata KPK soal Kabar Cak Imin akan Diperiksa terkait Korupsi Sistem Proteksi TKI di Kemnaker

"Itu kan pernyataan atau mungkin doanya Mas Ahmad Muzani. Kita jalin komunikasi terus, tapi PSI kita ikut arahan Jokowi," ujarnya.

Grace mengatakan PSI terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak sebelum menyatakan dukungan kepada bakal capres-cawapres tertentu pada Pemilu 2024. 

Salah satu kriteria penting bakal capres-cawapres yang akan didukung PSI adalah komitmen untuk melanjutkan kebijakan Presiden Jokowi.

"Komunikasi jalan terus. Konklusi akhir belum sampai, karena situasinya masih sangat cair. Kami tegak lurus (dengan) Pak Jokowi," ucap Grace.

Seperti diketahui, berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai 25 November 2023.

Baca Juga: PSI Resmi Batal Dukung Ganjar Jadi Capres, Berkomitmen Tegak Lurus pada Jokowi

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu.

Namun, syaratnya harus memenuhi perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. 

Bisa juga, pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Baca Juga: KPK Tegaskan Kasus Korupsi Pengadaan Truk di Basarnas Tak Terkait Marsdya Henri Alfiandi

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU