> >

PKS Masih Berharap Demokrat Kembali ke Koalisi Perubahan

Rumah pemilu | 4 September 2023, 21:10 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam konferensi pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Senin (4/9/2023). (Sumber: KOMPAS.com/ Tatang Guritno)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Keadilan Sejahtera atau PKS masih berharap Partai Demokrat kembali ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini menduga keputusan Demokrat keluar dari KPP dan mencabut dukungan terhadap Anies Baswedan karena Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kaget Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) batal menjadi bakal cawapres.

Maka dari itu, Jazuli mengatakan pihaknya masih berharap Demokrat bisa kembali ke KPP.

"Bisa saja kemarin Pak SBY mengatakan, 'Saya cabut', karena lagi agak kaget gitu, begitu cepat perubahan," kata Jazuli saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/9/2023), dikutip dari Kompas.com.

"Tapi mungkin saja setelah renungan lagi, namanya orang kan, kan bagus juga kalau akhirnya Demokrat gabung lagi sama koalisi ini," ujarnya.

Jazuli menyatakan meskipun Demokrat telah mengumumkan keputusannya untuk meninggalkan Koalisi Perubahan, dirinya berharap partai yang dipimpin AHY itu akan melakukan perenungan.

"Saya sih masih tetap berharap meskipun Pak SBY sudah mengatakan atau Demokrat sudah mengatakan cabut, saya masih berharap mudah-mudahan ke depan ada perenungan ulang bisa gabung dengan koalisi ini," ucapnya.

Baca Juga: Sinyal dari Demokrat Usai Ditinggal Anies, Pilih Ganjar atau Prabowo?

Sementara terkait Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi bakal cawapres Anies, Jazuli menegaskan segala keputusan akan diambil melalui Majelis Syuro PKS.

Dalam konteks ini, kata dia, penentuan nama Cak Imin masih harus dibahas dan diputuskan dalam Majelis Syuro PKS. Berbeda dengan Anies yang sudah ditetapkan sebagai capres pilihan PKS oleh Majelis Syuro.

"Ya kita harus rapatkan dulu nih di Majelis Syuro supaya lebih objektif lah kira-kira ngambil keputusannya itu. Kemudian Majelis Syuro ini anggotanya ada 99, kita tentu berharap 99 orang dengan pemikiran beragamnya jauh lebih objektif ketimbang keputusan individu, dan itu memang sudah protapnya PKS dalam mengambil kebijakan dan keputusan strategis," jelas Jazuli.

Seperti yang diketahui, Anies dan Cak Imin telah resmi mendeklarasikan diri sebagai pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 2024 pada Sabtu (2/9/2023) lalu.

Pada hari sebelumnya, Partai Demokrat secara resmi mengumumkan keluar dari KPP yang mengusung Anies. Demokrat juga menyatakan mencabut dukungan bagi Anies.

Keputusan itu diumumkan pada Jumat (1/9/2023) melalui sidang Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Baca Juga: Dinilai Berkhianat Kader Dpc Demokrat Copot Dan Bakar Baliho

Ketua Majelis Tinggi Partai demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut partainya ditelikung Anies dan mitra koalisinya, Partai NasDem.

“Di sisi lain, meskipun kita dibeginikan oleh (bakal) capres Anies dan mitra koalisi kita, tapi sesungguhnya kita harus bersyukur, bersyukur pada Allah SWT, bersyukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa,” kata SBY dalam pertemuan dengan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

Ia kemudian menjelaskan alasan pihaknya bersyukur setelah ditinggalkan oleh Anies dan mitra koalisi.

“Mengapa? Ini alasan saya, ya memang kita ditelikung dan ditinggalkan seperti ini, sekarang,” ungkapnya.

“Bayangkan, kalau ditelikungnya kita ini, ditinggalkannya kita ini satu dua hari sebelum batas pendaftaran di KPU, bayangkan seperti apa, kita masih ditolong oleh Allah, kita diselamatkan oleh sejarah,” imbuhnya.

Baca Juga: Gerindra Terbuka bila Demokrat Ingin Berkoalisi Dukung Prabowo di Pilpres 2024

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU