AHY Kumpulkan Seluruh Pimpinan Pusat Partai Demokrat untuk Konsolidasi Internal Hari Ini
Rumah pemilu | 4 September 2023, 10:11 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan mengumpulkan seluruh petinggi partai untuk melakukan konsolidasi internal hari ini, Senin (4/9/2023).
Pertemuan ini akan di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Jakarta.
Rencana pertemuan dengan pengurus Parai Demokrat di tingkat pusat itu diungkapkan oleh Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra, Minggu (3/9/2023).
"Saat ini kami sedang fokus konsolidasi internal ke depan akan ada beberapa pertemuan yang sedang diagendakan oleh Mas AHY," kata Herzaky.
Selaku ketua umum, kata di, AHY ingin selalu mendengar asprasi rakyat dari setiap daerah di Indonesia.
"Oleh karena itu tentunya akan ada pertemuan-pertemuan. Pertama akan ada pertemuan dengan pengurus di tingkat pusat, ini rencananya besok akan diadakan Senin tanggal 4 September," ungkapnya.
Baca Juga: Presiden PKS Sebut Pihaknya Sambut Baik PKB meski Tak Hadiri Langsung Deklarasi Anies-Muhaimin
Usai pertemuan hari ini, Herzaky mengatakan, Partai Demokrat juga akan mengadakan konsolidasi dengan para pimpinan Partai Demokrat dari berbagai daerah.
Ia menerangkan, pertemuan-pertemuan internal tersebut bertujuan untuk menentukan langkah Partai Demokrat dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
"Setelah itu ke depannya baru akan diputuskan masyarakan pro perubahan, pro perbaikan, yang telah meletakkan aspirasi dan harapannya terhadap Demokrat selama ini, yang disampaikan melalui kader-kader kami di seluruh Indonesia," katanya.
"Kita akan melangkah kemana karena ini nasib bangsa dan negara yang sedang kita perjuangkan, tentu kita akan dalami betul tiap data dan fakta, serta harapan dari rakyat untuk Indonesia yang lebih baik," kata Herzaky.
Sebelumnya, Partai Demokrat secara resmi telah mencabut dukungan kepada bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan di Pilpres 2024, pada Jumat (1/9/2023).
Keputusan itu diambil sehari sebelum deklarasi Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar di Surabaya pada Sabtu (2/9/2023).
Baca Juga: Partai Demokrat Desak Koalisi NasDem dan PKB Buat Nama Baru: Jangan Pakai 'Perubahan'
Anies merupakan bacapres yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mulanya terdiri dari Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.
Namun, Demokrat tegas membatalkan dukungan terhadap Anies usai kabar Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bacawapres terkonfirmasi.
Selama ini Ketum Partai Demokrat AHY digadang-gadang akan menjadi bacawapres pendamping Anies. Sedangkan Cak Imin menjadi bacawapres dari Prabowo Subianto, Ketum Partai Gerindra.
PKB dan Cak Imin sebelumnya merupakan bagian dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang kini berubah nama menjadi Koalisi Indonesia Maju. Akan tetapi, pada Sabtu (2/9/2023) PKB dan Cak Imin dengan gamblang siap mendukung Anies sebagai bacapres.
Menanggapi keputusan Anies dan Nasdem, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan, pihaknya merasa ditelikung.
“Saya yakin ini rencana Tuhan, dan rencana Tuhan selalu lebih indah dari rencana manusia. Insya Allah kita akan mendapatkan yang lebih baik di masa depan,” ucapnya saat memimpin pertemuan dengan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).
“Di sisi lain, meskipun kita dibeginikan oleh capres Anies dan mitra koalisi kita, tapi sesungguhnya kita harus bersyukur, bersyukur pada Allah SWT, bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.”
Ia kemudian menjelaskan alasan pihaknya bersyukur setelah ditelikung dan ditinggalkan oleh Anies dan mitra koalisi.
“Mengapa? Ini alasan saya, ya memang kita ditelikung dan ditinggalkan seperti ini, sekarang,” ujarnya.
“Bayangkan, kalau ditelikungnya kita ini, ditinggalkannya kita ini satu dua hari sebelum batas pendaftaran di KPU, bayangkan seperti apa, kita masih ditolong oleh Allah, kita diselamatkan oleh sejarah,” katanya.
Baca Juga: Pengaruh Cak Imin dalam Elektabilitas Anies Disebut Tergantung Bacawapres Ganjar dan Prabowo
SBY pun mengungkapkan, pihaknya telah berdialog dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) maupun Partai Gerindra.
Presiden Keenam Republik Indonesia itu mengatakan bahwa Puan sudah bertemu dengan AHY beberapa saat yang lalu.
"Pak Ganjar, capres Ganjar Pranowo itu juga mengajak kalau Partai Demokrat bisa bergabung ke pihak beliau, ditandai pertemuan Mbak Puan dengan AHY beberapa saat yang lalu," kata SBY.
Selain Puan, SBY mengatakan, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga bertemu langsung dengannya untuk mengajak Partai Demokrat berkoalisi.
"Yang kedua, Pak Prabowo, beliau datang ke Pacitan, menemui saya dan menyampaikan juga ajakannya," kata SBY.
Ia pun menegaskan bahwa pertemuan pihaknya dengan Puan dan Prabowo merupakan hal baik yang dibenarkan dalam demokrasi di Indonesia.
Pria yang pernah memimpin Indonesia pada periode 2004-2009 dan 2009-2014 itu mengaku mendengarkan ajakan PDI-P dan Gerindra dengan tulus dan serius.
"Saya harus jujur mengatakan bahwa cara seperti itu adalah cara yang baik, sah, tidak salah, dan dibenarkan dalam demokrasi, dalam dunia politik, ajakannya pun saya dengarkan juga tulus dan serius, dilakukan secara terbuka, publik juga tahu," tutur SBY.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV