> >

Ke Mana Arah Koalisi Demokrat usai Cabut Dukungan terhadap Anies, Ini Jawaban Petinggi Partai

Politik | 3 September 2023, 06:30 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Cikeas, Jawa Barat, Rabu (3/5/2023). (Sumber: Humas DPP PKB. )

JAKARTA, KOMPAS.TV - DPP Partai Demokrat belum menentukan pilihan ke mana arah dukungan terhadap bakal capres-cawapres di Pilpres 2024 mendatang.

Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon menjelaskan, saat ini opsi untuk Partai Demokrat sangat terbuka dan pilihan akan berlabuh ke mana sudah ada di meja Majelis Tinggi Partai. 

Termasuk juga opsi untuk mengusung bakal capres-cawapres di Pilpres 2024 dengan partai lain. 

Namun saat ini Demokrat masih dalam tahap sendiri dan menganalisis setiap opsi yang ada, dalam menentukan langah politik di Pilpres 2024.

Hal tersebut merupakan hasil keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat (MTPD) yang menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dan mencabut dukungan terhadap Anies Baswedan.

Baca Juga: Usai Deklarasi Anies-Muhaimin, Puan Buka Kemungkinan Demokrat Masuk Koalisi PDIP

"Ke mana arah Partai Demokrat, majelis tinggi partai sudah memutuskan seluruh kader jangan bicara kita mau ke mana. Semua opsi terbuka di atas meja," ujar Jansen di program Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Sabtu (2/9/2023).

Jansen menambahkan, Partai Demokrat memiliki kader yang layak diperhitungkan dalam persaingan Capres-Cawapres. 

Dalam berbagai survei elektabilitas, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk jajaran Cawapres potensial.

Di survei LSI Agustus 2023 misalnya, AHY merupakan tokoh nomor satu sebagai Cawapres jika dipasangkan dengan Anies. 

Jika dipasangkan dengan Prabowo Subianto, elektabilitas AHY dapat posisi kedua setelah Erick Thohir.

Kemudian di survei LSI jika dipasangkan dengan Ganjar, AHY berada di posisi keempat cawapres potensial. 

Baca Juga: Demokrat Keluar dari Koalisi Perubahan, Gerindra Ajak AHY Sama-sama Daftarkan Prabowo ke KPU

"Jadi Mas AHY ketua umum kami ini bukan tanpa elektabilitas. Untuk kader Demokrat di luar tetap tenang partai akan memutuskan yang terbaik," ujar Jansen. 

Gerindra Buka Pintu

Di kesempatan yang sama, Juru Bicara Tim Pemenangan Prabowo Subianto, Andre Rosiade menyatakan, Partai Gerindra membuka pintu bagi Demokrat untuk bergabung di Koalisi Indonesia Maju, yang sebelumnya bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Menurut Andre, komunikasi Gerindra dan Demokrat terjalin dengan baik.

Bahkan saat Demokrat sudah menentukan arah dukungan kepada Anies Baswedan, Prabowo tetap menjalin komunikasi dengan AHY maupun dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Andre menjelaskan, harapan untuk Demokrat bisa bergabung bersama tidak terlepas dari cita-cita Prabowo Subianto dalam setiap pidatonya bahwa membangun Indonesia harus dilakukan bersama-sama dan dengan semangat gotong royong. 

Baca Juga: Ketum PBNU Suarakan Jangan Pilih Aktor Capres Cawapres yang Main Rusak-rusakan

"Tentu kami berharap Demokrat bersama-sama dengan kami datang ke KPU mengantarkan dan mendaftarkan Pak Prabowo sebagai Capres 2024 bergotong royong membangun Indonesia bersama-sama. Tapi itu kewenangan dari majelis tinggi Partai Demokrat," ujar Andre. 

Terkait kemungkinan AHY bisa menjadi Cawapres Prabowo, Andre memastikan seluruh tokoh yang disodorkan partai anggota Koalisi Indonesia Maju berkesempatan menjadi cawapres Prabowo. 

Pemilihan cawapres dibicarakan bersama dengan asas musyawarah untuk mufakat. Andre memastikan tidak ada jalur pintu belakang untuk pemilihan Cawapres Prabowo.

"Kami meyakini seluruh ketua umum partai pendukung Pak Prabowo merah putih dan kita mengambil cara musyawarah mufakat sesuai kearifan bangsa Indonesia," ujar Andre. 

"Kalau Partai Demokrat bergabung, AHY bersama-sama ketua umum partai lain duduk bermusyawarah bermufakat untuk mengambil keputusan, jadi tidak ada pintu belakang," pungkasnya. 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU