28 Agustus Hari Lahir Mayjen Sutoyo, Pahlawan Revolusi yang Tewas di Lubang Buaya
Peristiwa | 28 Agustus 2023, 06:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sutoyo adalah salah satu korban kebengisan Partai Komunis Indonesia (PKI) saat menculik tujuh jenderal. Mayjen Sutoyo Siswomiharjo nama lengkapnya, menjadi salah satu korban tewas di Lubang Buaya, Jakarta saat huru-hara 1 Oktober 1965. Mayatnya baru bisa diangkat dari Lubang Buaya pada 4 Oktober 1965 dan dimakamkan keesokan harinya.
Hari ini 28 Agustus merupakan hari kelahirannya, tepatnya 28 Agustus 1922 di Kebumen, Jawa Tengah. Beda dari enam perwira militer lain yang jadi korban, Sutoyo tidak memulai karir militer sejak dari awal. Sebelum kemerdekaaan dia berkarir sebagai pegawai negeri sipil di kantor pemerintahan Kabupaten Purworejo. Bahkan ketika Jepang berkuasa pada 1942 dia belajar tentang penyelenggaraan pemerintahan di Jakarta.
Baca Juga: Hari Pahlawan 2021: Mengenang Pahlawan Revolusi Indonesia
Barulah di awal kemerdekaan, tahun 1945, Sutoyo bergabung ke dalam bagian Polisi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), cikal bakal Tentara Nasional Indonesia. Hal ini kemudian menjadi Polisi Militer Indonesia. Pada Juni 1946, ia diangkat menjadi ajudan Kolonel Gatot Soebroto, komandan Polisi Militer.
Karirnya terus menanjak hingga mengalami kenaikan pangkat di Polisi Militer, dan pada tahun 1954 ia menjadi kepala staf di Markas Besar Polisi Militer. Bahkan, pernah menjadi asisten atase militer di kedutaan besar Indonesia di London.
Setelah pelatihan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat di Bandung dari tahun 1959 hingga 1960, ia diangkat menjadi Inspektur Kehakiman Angkatan Darat, kemudian karena pengalaman hukumnya, pada tahun 1961 ia menjadi inspektur kehakiman/jaksa militer utama.
Pertentangannya dengan PKI dimulai saat dia tidak setuju dengan rencana pembentukan angkatan kelima, yaitu mempersenjatai para buruh dan petani. Dari sinilah dia menjadi salah satu target kelompok yang berada di bawah komando DN Aidit ini.
Baca Juga: Profil 10 Pahlawan Revolusi yang Tewas Akibat G30S di Lubang Buaya Jakarta dan Yogyakarta
Seperti banyak diceritakan dalam buku sejarah dan film, pada 1 Oktober 1965 dini hari, sekelompok tentara bersenjata mendatangi rumahnya di Jalan Sumenep, Menteng, Jakarta Pusat.
Mereka masuk melalui garasi di samping rumah dan memaksa pembantu untuk menyerahkan kunci. Alasannya, Sutoyo dipanggil oleh Presiden Soekarno ke Istana. Mengenakan pakaian seadanya, Sutoyo digiring ke Lubang Buaya dan dihabisi di sana.
Secara anumerta dia dipromosikan menjadi Mayor Jenderal dan menjadi Pahlawan Revolusi.
Penulis : Iman Firdaus Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV