> >

SBY Sebut Ide Korbankan Demokrasi Demi Ekonomi dan Keamanan Nasional adalah Mitos

Politik | 25 Agustus 2023, 17:14 WIB
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat memberikan pidato kebudayaan di Taman Ismail Marzuki, Kamis (24/8/2023) malam. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

"Ini dua mitos yg ada di negeri ini, di masyarakat kita yang berlangsung berpuluh-puluh tahun, seolah-olah kita tidak bisa dua-duanya," imbuhnya.

Menurut SBY, mitos tersebut tidaklah benar. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu lantas mengenang pertumbuhan ekonomi pada masa pemerintahannya.

Baca Juga: SBY Beberkan Sejumlah Mitos Bangsa Indonesia, Klaim Sudah Patahkan 2 Saat Memimpin

"Ketika saya bersama teman-teman mendapatkan amanat dari rakyat untuk memimpin Indonesia, saya kira masih ingat, ekonomi kita tumbuh baik, 6 persen, demokrasi kita terjaga baik," ungkap SBY disambut tepuk tangan para hadirin.

Ia mengaku berdebat dengan berbagai pakar maupun politisi di berbagai negara bahwa Indonesia bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi tanpa mengorbankan demokrasi. 

"Saya berdebat dengan siapa pun, dari negara mana pun, pakar mana pun, politisi mana pun, bahwa Indonesia bisa menghadirkan dua-duanya (demokrasi dan ekonomi -red), demikian juga stabilitas dengan keamanan, freedom/kebebasan," tuturnya.

Ia mengeklaim, tidak ada pihak yang dikekang maupun yang dikontrol pada masa pemerintahannya yang berjalan selama dua periode, 2004-2009 dan 2009-2014.

"Artinya dua mitos ini jangan lagi jadi alasan apa pun, oleh pihak mana pun, untuk memaksakan sesuatu yang tentu bukan itu yang patut kita pilih di bumi Indonesia ini," jelasnya.

"Eranya telah datang, jangan kita terbelenggu oleh mitos, jangan lagi kita dihantui oleh mitos itu. Bebaskan, patahkan," tegasnya.

Menurut SBY, Indonesia bisa menghadirkan ekonomi dengan demokrasi serta stabilitas dan keamanan dengan kebebasan.

"Kita bisa hadirkan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat dengan demokrasi," ujarnya.

"Stabilitas dan keamanan nasional dengan kebebasan, penghormatan kepada hak-hak asasi manusia," terangnya.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU