> >

Pengamat Nilai Duet Ganjar-Anies Bagus untuk Islah Politik, PDIP dan Nasdem Sebut Sulit Diwujudkan

Politik | 24 Agustus 2023, 22:04 WIB
Pertemuan tak terduga terjadi antara calon presiden dari Partai NasDem Anies Baswedan bertemu dengan capres dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (29/7/2023) malam. Keduanya sempat berfoto bersama. (Sumber: Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wacana menduetkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 dinilai bagus untuk mencegah adanya keterbelahan. 

Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno mengatakan wacana duet Ganjar-Anies ini menjadi salah satu jalan untuk membangun kembali komunikasi PDI Perjuangan dengan Partai Nasdem.

Di sisi lain para pendukung masing-masing bakal Capres juga sudah saling bersikeras untuk menangkan Pilpres 2024.

Untuk mencairkan hal tersebut perlu ada islah politik dengan menggabungkan Ganjar dan Anies.  

"Ini adalah suatu islah politik yang sangat mungkin dilakukan, tapi problemnya ini sebatas wacana. Baru sebatas omongan di media belum ada pertemuan yang konkret dari PDIP maupun Nasdem atau Ganjar dan Anies untuk menyeriusi wacana tersebut," ujar Adi di program Kompas Petang KOMPAS TV, Kamis (24/8/2023).

Baca Juga: PDIP Menegaskan Tak Pernah Membahas Duet Ganjar-Anies!

Adi menambahkan, jika belum ada agenda pertemuan elit partai, wacana duet Ganjar-Anies sangat mungkin tidak akan berujung. 

Menurut Adi, penjajakan politik dengan para bakal capres perlu juga dilakukan untuk bisa mengambil ceruk suara jika Pilpres berlangsung dua putaran. 

Merujuk hasil simulasi survei capres yang berkembang terakhir ini, persaingan ketat Ganjar dan Prabowo sangat kuat sehingga perlu ada dukungan suara di putaran kedua. 

"Penentu suara itu siapa yang tidak lolos di putaran kedua. Di survei Kompas misalnya yang tidak lolos di putaran kedua itu misalnya Anies, maka 19 persen suara Anies mutlak harus direbut," ujar Adi. 

Di kesempatan yang sama PDIP dan Partai Nasdem menilai peluang Ganjar bersanding dengan Anies sangat kecil.

Baca Juga: Isu Duet Ganjar-Anies, PPP: Kami Masih Perjuangkan Sandiaga Uno Dampingi Ganjar

Politisi PDIP Aria Bima menjelaskan, ada faktor idiologi yang perlu perenungan mendalam jika PDIP berkerja sama dengan partai yang mengusung Anies Baswedan. 

Selain itu, dari PKS yang menjadi anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan pengusung Anies sudah menyatakan tidak mungkin Anies menjadi Cawapres Ganjar.

Sebaliknya PKS membuka diri jika Ganjar mau menjadi Cawapres Anies. 

"Dari PDIP sampai hari ini belum pernah ada agenda mempertemukan Ganjar dengan Anies. Tapi dinamika itu muncul dalam survei (duet Ganjar-Anies), itu persepsi dan cara pandang masyarakat," ujar Aria. 

Senada dengan PDIP, Politisi Partai Nasdem Taufik Basari menilai, sah-sah saja jika wacana tersebut muncul di publik. 

Namun Koalisi Perubahan tetap kepada tujuan awal, mendorong Anies Baswedan sebagai capres di 2024. 

Baca Juga: Pengamat: Duet Ganjar Anies Mungkin Terjadi untuk Redam Laju Prabowo

"Bagaimana pun sebagai sebuah wacana tentu bisa kita diskusikan apa yang terbaik buat bangsa. Nasdem, PKS dan Demokrat tetap akan bersiap mendorong Anies sebagai calon presiden," ujar Taufik.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU