> >

Budiman Sudjatmiko Berharap PDIP Paham Keputusannya Dukung Prabowo untuk Bangun Aliansi Strategis

Politik | 20 Agustus 2023, 13:39 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko. Pertemuan itu berlangsung di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023). (Sumber: KOMPAS.com/Tatang Guritno)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Politikus PDI Perjuangan atau PDIP, Budiman Sudjatmiko, berharap tidak dipecat dari partainya karena mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden atau capres pada Pilpres 2024.

Diketahui, Prabowo dan Budiman telah resmi mendeklarasikan relawan Prabowo-Budiman Bersatu atau Prabu pada Jumat (18/8/2023) lalu di Marina Convention Center, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Budiman mengatakan mungkin partainya mengambil kesimpulan tertentu ketika dirinya menyampaikan dukungan kepada Prabowo.

Baca Juga: Tanggapan PDIP Soal Deklarasi Relawan Bakal Capres Prabowo Subianto dan Budiman Sudjatmiko

Namun demikian, Budiman berharap jika partainya kemudian harus memberikan sanksi kepadanya, keputusannya bukan berupa sanksi pemecatan.

"Pada akhirnya partai katakanlah menggambil kesimpulan dari argumentasi ketika saya diwawancarai, ketika saya pidato kemarin, ketika wawancara dimuat oleh media,” kata Budiman saat ditemui di Komplek Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/8/2023) malam.

"Sehingga kemudian tindakan saya salah, tapi sanksinya tidak harus dipecat. Saya sih berharap itu, dan saya masih percaya partai saya akan mengambil juga pilihan itu.”

Selain itu, Budiman berharap partainya bisa memahami keputusan atau jalan yang ia pilih mendukung Prabowo dengan pertimbangan aliansi strategis.

"Kenapa tidak dipertimbangkan untuk membangun aliansi strategis dengan Gerindra, misal seperti itu," ujar Budiman.

Budiman Sujatmiko pun sebelumnya mengungkapkan alasannya tidak mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres).

Baca Juga: Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Budiman Sudjatmiko Siap Disanksi PDIP: Tanggung Jawab Saya

"Indonesia butuh kepemimpinan yang strategik. Pak Ganjar baik, bukan buruk ya. Tapi Indonesia butuh kepemimpinan yang strategik untuk hari ini," katanya.

Menurutnya, ke depan Indonesia butuh pemimpin yang bisa melihat keadaan global seperti kondisi ekonomi, teknologi, perang dan masalah-masalah lainnya.

"Kita butuh kepemimpinan yang punya visi misi jangka panjang yang bisa menyelesaikan masalah kerakyatan," ujar dia.

Sebelumnya, Prabowo Subianto menghadiri kegiatan deklarasi Prabowo Budiman Bersatu (Prabu), di Marina Convention Center, Semarang.

Dengan menggebu-gebu, Prabowo menyerukan masa depan Indonesia. Di depan ribuan massa, secara gamblang Prabowo mengatakan bersyukur diajak oleh Presiden Joko Widodo untuk memajukan Indonesia.

Baca Juga: Survei Indikator Beber Penyebab Elektabilitas Prabowo Subianto Turun, Singgung 2 Faktor Ini

Bahkan, Prabowo menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program yang sudah dilakukan Presiden Jokowi.

“Saya bukan orang yang mencla-mencle dan saya bersyukur bisa bergabung dengan Presiden Joko Widodo demi kepentingan rakyat. Jadi saya akan bertekad untuk melanjutkan program beliau,” kata Prabowo seperti dikutip dari TribunJateng.com, Jumat (18/8/2023) sore.

Dalam orasinya, ia juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan masyarakat dan Budiman Sudjatmiko dalam deklarasi Prabu.

Ia mengatakan Budiman adalah sosok yang punya hati nurani. Sosok seperti Budiman wajib bekerja dan turun ke masyarakat untuk memakmurkan rakyat.

“Budiman merupakan anak bangsa yang punya dedikasi tinggi. Ia lulusan luar negeri, ia lebih memilih di Indonesia mengurus desa. Padahal kalau kerja di luar negeri pastinya gajinya lebih tinggi. Tapi ia pulang untuk memakmurkan bangsa,” katanya.

Baca Juga: Survei Indikator Beber Penyebab Elektabilitas Prabowo Subianto Turun, Singgung 2 Faktor Ini

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Tribunnews.com


TERBARU