Anies Baswedan: Jalan Keluar Konflik Papua adalah Keadilan
Hukum | 20 Agustus 2023, 10:27 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Bakal calon presiden atau bacapres dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP), Anies Baswedan, buka suara mengenai permasalahan atau konflik yang terjadi di Papua.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, jalan keluar untuk menyelesaikan konflik bersenjata di Bumi Cendrawasih adalah dengan cara memberikan kebijakan yang menimbulkan rasa keadilan.
"Jadi, cari jalan keluar yang menimbulkan rasa keadilan, insya Allah konflik itu akan tiada," kata Anies dalam acara politik "Titip Harapan" di Restoran Al Jazeera, Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (19/8/2023).
Baca Juga: Kapolda Papua: Penembak Mati 3 Warga Sipil di Nduga KKB Egianus Kogoya
Anies menjelaskan damai bisa tercapai jika rasa keadilan tersebut hadir di tengah-tengah masyarakat Papua.
Prinsipnya, kata dia, penyelesaian konflik Papua harus dilakukan dengan cara memberikan keadilan tersebut.
"Ini dipegang, damai itu ditandai dengan semua merasa ada keadilan, di situ ada kedamaian yang sesungguhnya," ucapnya.
Namun demikian, Anies enggan mengomentari terkait aksi Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang dianggap pemerintah sebagai Kelompok Separatis Teroris (KST) tersebut.
Menurut Anies, saat ini pemerintah sedang berupaya menyelesaikan pemberontakan tersebut.
"Jadi biarkan itu harus diselesaikan supaya kita tidak menambah kompleksitas di dalam penanganan yang sekarang sedang terjadi di Papua," katanya.
Baca Juga: Selain Perpustakaan, KKB Titus Murib Disebut Dalang Pembakaran Tower BTS dan Rumah Warga di Ilaga
Seperti diketahui, kelompok kriminal bersenjata atau KKB masih terus melancarkan aksi teror di Papua. Terakhir, KKB dilaporkan menyerang warga sipil di Kampung Yasoma, Jalan Batas Batu Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Rabu (16/8/2023).
Akibat penyerangan tersebut, sebanyak tiga warga sipil dilaporkan tewas setelah terkena tembakan oleh KKB. Dari tiga korban tewas itu, dua di antaranya adalah aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Nduga.
Kapolres Nduga Kompol Vj Parapaga, membenarkan terjadinya peristiwa penyerangan yang menewaskan tiga warga sipil tersebut. Saat ini, kata dia, jenazah para korban sudah berada di Kenyam.
Kompol Vj membeberkan identitas ketiga korban yakni bernama Samsul Ahmad (25 th), serta dua ASN masing-masing bernama Sthepen Didiwai dan Michael Rumaropen.
Menurut Kompol Vj, para korban tidak hanya ditembak oleh KKB, tetapi juga sempat dianiaya terlebih dahulu hingga mengalami luka-luka di tubuhnya.
Baca Juga: KKB Tembak Mati 3 Warga Sipil, 2 Korban di Antaranya Ternyata ASN Kabupaten Nduga
Adapun aksi penganiayaan itu terjadi berawal saat truk yang ditumpangi mereka dibakar oleh KKB, Rabu (16/8/2023) malam.
“Setelah itu, aparat gabungan TNI dan Polri mengevakuasi ketiga korban pada Kamis (17/8/2023) dini hari sekitar pukul 00.04 WIT dan membawa mereka ke puskesmas Kenyam,” kata Kompol Vj.
Aksi penyerangan yang dilakukan KKB sebelumnya juga dilakukan terhadap kantor distrik atau Kecamatan Kramamongga dan sekolah di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Kedua bangunan itu dibakar pada Selasa (15/8/2023) malam.
Selain melakukan pembakaran, KKB juga menganiaya Kepala Distrik atau Camat Kramamongga, Darson Hegemur, hingga tewas.
Baca Juga: Kronologi TNI dan Polri Rebut Markas KKB di Gome, Berawal Ditembaki Pasukan Numbuk Telenggen
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Kompas.com