> >

Pesan Jokowi soal Pemilu 2024: Bagi yang Kalah, bila Tak Membantu, Jangan Mengganggu

Rumah pemilu | 19 Agustus 2023, 20:40 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat memberikan sambutan pada peresmian pembukaan Rakernas Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (19/8/2023). (Sumber: Tangkapan layar video kanal YouTube Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pesan kepada para pihak yang nantinya bertarung dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Kepala Negara mengatakan dalam berkompetisi pastinya terdapat pihak yang menang dan kalah. Ia pun berpesan kepada pemenang pemilu agar mengajak yang kalah untuk membantu dalam pemerintahan.

Sebaliknya, ia berpesan, jika pihak yang kalah tidak mau membantu, setidaknya jangan mengganggu.

Pernyataan ini disampaikan mantan gubernur DKI Jakarta itu saat memberikan sambutan pada peresmian pembukaan Rakernas Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (19/8/2023).

"Karena pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Sebaiknya yang menang ajak yang kalah untuk bantu," kata Jokowi.

"Dan (bagi yang kalah), bila tak membantu, sebisa mungkin jangan mengganggu. Setuju bapak ibu?" sambungnya.

Lebih lanjut, orang nomor satu di Indonesia itu menegaskan pentingnya persatuan dan kekompakan, terlebih di tahun politik seperti saat ini. 

"Persatuan, kekompakan saat ini sangat penting sekali," ujarnya.

"Dan bersatu itu bukan hanya sekedar tidak bertengkar, tapi lebih dari itu."

Baca Juga: Jokowi Beri Kuis ke Pelajar: Rambut Putih Uban, Merah Pirang, Kalau Hijau?

Bersatu yang dimaksud, kata dia, yakni mampu bergerak dan bersinergi bersama dalam meraih visi Indonesia maju yang dicita-citakan.

"Saya berkali-kali menyampaikan bahwa negara kita ini memiliki potensi yang sangat besar, bisa dengan potensi ini kita masuk dalam 5 besar ekonomi terkuat di dunia, tapi memang tantangannya tidak mudah," jelasnya.

"Dan itu peluangnya hanya berada pada kurun 13 tahun ke depan ini, sehingga pemimpin ke depan ini sangat menentukan negara ini bisa melompat maju atau tidak," sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga turut menyinggung situasi politik menjelang Pemilu 2024. Ia melihat panasnya situasi politik justru terjadi antarkawan sendiri.

"Bahwa situasi di tahun politik ini sudah mulai hangat-hangat kuku. Dan sudah mulai cenderung menghangat agak memanas tapi belum panas," kata Jokowi.

"Dan repotnya yang sudah panas itu justru antarkawan sendiri, sudah mulai saling panas memanasi," imbuhnya.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan saling berkompetisi di tahun poltik diperbolehkan asalkan tidak berujung saling sikut-menyikut, terlebih antarkawan.

"Walaupun kita berkompetisi dalam tahun politik, kawan adalah kawan. Kalau racing atau balapan boleh-boleh saja tapi jangan sikut-sikutan apalagi tendang-tendangan," ujarnya.

"Kita ini saudara bangsa dan tanah air, jangan dilupakan itu. Agar setelah balapan, setelah racing, kita bisa berkawan kembali, bersatu kembali," kata dia menegaskan.

Baca Juga: Jokowi soal Situasi Politik Jelang Pemilu 2024: Repotnya yang Sudah Panas Justru Antarkawan Sendiri

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU