> >

Polisi Beberkan Rencana Pembuat Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar: Targetkan Mapolresta Surakarta

Hukum | 4 Agustus 2023, 17:32 WIB
Kabag Ban Ops Densus 88 Anti Teror Polri Kombes Aswin Siregar dalam Kompas Petang, Kompas TV, Kamis (27/10/2022). (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV)

SOLO, KOMPAS.TV – Perakit bom bunuh diri yang meledak di Mapolsek Astana Anyar, Bandung pada Desember 2022 lalu ternyata menyasar Mapolresta Surakarta sebagai target lain.

Penjelasan itu disampaikan oleh juru bicara Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar, dalam konferensi pers di Solo, Jawa Tengah, Jumat (4/8/2023).

Menurut Kombes Aswin, berdasarkan pengakuan seorang tersangka teroris berinisial S alias SU yang tertangkap di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (1/8/2023), saat itu ada dua pilihan target.

“Terkait dengan peristiwa bom, dari pernyataan SU sendiri, tentang rencana yang dilakukan oleh SU dan AM tersebut sebetulnya di dua tempat.”

“Waktu itu AM alias AS memilih lokasi di Bandung, sedangkan SU memilih untuk lokasi Solo atau Surakarta dan sekitarnya,” lanjut Kombes Aswin.

Kombes Aswin menjelaskan, masih berdasarkan pengakuan tersangka, lokasi target di kawasan Solo, Jawa Tengah, adalah Mapolresta Surakarta.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap 5 Tersangka Teroris yang Terlibat dalam Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar

“Berdasarkan keterangan yang kita ambil dan hasil penyelidikan, sasarannya adalah Mapolresta Surakarta atau kantor polisi.”

Sementara, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, menyebut tersangka S belajar membuat bom dari Soghir, seorang murid Dr Azhari.

“Saudara S berlatih membuat switching bomb mulai tahun 2010, dilatih oleh Saudara Soghir. Ini merupakan kelompok jaringan teroris JI,” jelasnya dalam konferensi pers yang sama.

“Dia juga berlatih membuat bahan peledak dan switching di tahun 2012, dilatih oleh Saudara B, yang merupakan anggota jaringan teroris JAT, yang menamakan diri Al Qaedah Indonesia.”

Jenis bahan peledak yang dipelajari oleh tersangka S ada dua macam, yakni berdaya ledak tinggi (high explosive) dan rendah (low explosive).

“Untuk peristiwa yang di Polsek Astana Anyar itu kadarnya adalah high explosive, sehingga korbannya terurai menjadi beberapa bagian.”

“Fakta akibat peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, waktu itu pelaku membawa dua ransel, satu di depan dan satu di belakang,” tambahnya.

Namun, kata Ahmad Ramadhan, saat itu yang meledak hanya ransel di belakang. Jika ransel depan juga meledak, kata dia, maka akan lebih banyak korban yang berjatuhan.

“Saat itu yang meledak hanya satu, yang bagian belakang, sehingga selain pelaku meninggal ada satu anggota polisi yang posisinya pas di belakang.”

“Kalau itu terjadi bom yang di depan meledak, maka anggota polsek yang sedang apel bisa menjadi korban semua,” tegasnya.

Selain S, Tim Densus 88 juga menangkap empat tersangka teroris lain yang membantu aksi S selama ini.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, mengatakan, mereka ditangkap atas keterlibatan bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

“Tersangka teroris yang telah ditangkap oleh Densus 88 beberapa waktu yang lalu, beberapa hari yang lalu, kami sampaikan, ada dua orang, dengan inisal S dan inisial T,” jelasnya dalam konferensi pers, Jumat (4/8/2023).

“Update perkembangannya, yang telah ditangkap oleh Tim Densus 88 Antiteror Polri ada lima orang tersangka.”

Saat ini, kata Ahmad Ramadhan, kelimanya telah diamankan oleh Densus 88 Antiteror.

“Lima tersangka yang telah ditangkap dan diamankan oleh Densus 88 ini kaitannya adalah dengan peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Polresta Bndung, Polda Jawa Barat beberapa waktu lalu.”

Ia kemudian merinci lima tersangka yang telah tertangkap tersebut. Pertama,  tersangka S, yang telah ditangkap Selasa (1/8/2023) pukul 16.00.

Berkaitan dengan tersangka S, tim densus telah melakukan penggeledahan rumah tersangka di Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.

“Barang bukti yang telah diamankan dan sekarang ada di depan kita, kaitannya adalah terkait peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.”

“Kemudian tersangka T, dilakukan penangkapan oleh Tim Densus 88 pada tanggal 2 Agustus 2023 pukul 20.30 WIB,” tambahnya.

Tersangka T ditangkap di Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Ketiga, tersangka PS, yang ditangkap oleh Tim Densus 88 pada tanggal 3 Agustus 2023 pukul 06.40 WIB, di Desa Kedung Lengkong, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Baca Juga: Densus 88 Geledah Kediaman Terduga Teroris di Sukoharjo, Tetangga: Polisi Ambil Laptop dan Handphone

Keempat, tersangka AG alias AS, ditangkap oleh Tim Densus 88 pada hari Kamis (3/8/2023) pukul 14.20 WIB, di Sukoharjo, Jawa Tengah.

“Kemudian yang kelima, Saudar R alias UD, alias UA, yang ditangkap Tim Densus 88 pada kamis (27/7/2023) pukul 08 di Desa Laban, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.”

“Jadi ada lima tersangka yang telah diamankan dan ditangkap,” tegasnya.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU