> >

Pakar Pertanyakan Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres Jadi 35 Tahun, Karpet Merah untuk Gibran?

Rumah pemilu | 4 Agustus 2023, 10:59 WIB
Foto arsip. Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari menyoroti gugatan terkait batas minimal usai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (wapres) dari 40 tahun menjadi 35 tahun.(Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar Hukum Tata Negara Universitas Andalas, Feri Amsari menyoroti gugatan terkait batas minimal usai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) menjadi 35 tahun.

Salah satunya terkait waktu penggugatan yang dirasa terlalu mendekati masa pendaftaran capres-cawapres untuk Pemilu 2024.

Seperti diketahui, pendaftaran pasangan capres-cawapres Pemilu 2024 dibuka mulai 19 Oktober hingga 25 November 2023.

"Yang menarik sebenarnya dari perdebatan pembatasan ini adalah kenapa baru sekarang, sementara waktu sudah kurang lebih tidak sampai 3 bulan lagi akan ada pendaftaran capres-cawapres," kata Feri dalam Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Jumat (4/8/2023). 

Tak hanya itu, Feri juga mempertanyakan terkait alasan batas usia minimum capres-cawapres perlu diturunkan dari 40 tahun menjadi 35 tahun.

Pasalnya, menurut dia hal itu menimbulkan pertanyaan besar apakah gugatan batas usia tersebut berkaitan dengan nama Gibran Rakabuming Raka yang masuk belakangan masuk dalam bursa potensial Cawapres.

Mengingat putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini, akan memasuki usia 35 tahun pada tahun ini.

"Pendekatan melihatnya tentu akan sangat politis, dan itu tidak dilarang. Pendekatan politisnya sama pentingnya dengan pertanyaan hakim konstitusi kenapa angkanya 35? Yang kebetulan mas Gibran mendekati angka usia itu kan," ujarnya. 

"Itu akan menimbulkan pertanyaan besar apakah ini hanya untuk memberikan karpet merah untuk anak presiden yang kebetulan teman-teman PSI butuh efek ekor jas dari dampak mereka bisa mencalonkan, mau tidak mau untuk dapat suara yang patut di parlemen," ujarnya.

Baca Juga: Gerindra Dukung Syarat Batas Usia Diubah Jadi Minimal 35 Tahun! Apa Alasannya?

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU