> >

Gagal Panen akibat El Nino Mengancam pada Agustus-September, Ini Strategi Jokowi Antisipasi

Humaniora | 25 Juli 2023, 05:30 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara dengan media didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir dalam kunjungan ke Pasar Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (24/7/2023). (Sumber: Tangkapan layar video KOMPAS TV)

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberi peringatan ancaman gagal panen pada lahan pertanian tadah hujan imbas fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif yang mengakibatkan kekeringan.

Baca Juga: [FULL] El Nino Mengancam, Stok Pangan Terancam? | B-Talk

Kondisi tersebut akan mengganggu ketahanan pangan nasional. Lahan pertanian berisiko mengalami puso alias gagal panen akibat kekurangan pasokan air saat fase pertumbuhan tanaman.

Fenomena El Nino dan IOD Positif saling menguatkan sehingga membuat musim kemarau tahun ini dapat menjadi lebih kering dan curah hujan pada kategori rendah hingga sangat rendah.

Puncak kemarau kering ini, diprediksi akan terjadi pada Agustus hingga awal September dengan kondisi akan jauh lebih kering dibandingkan periode 2020, 2021, dan 2022.

Di sisi lain perubahan suhu laut dan pola arus selama El Nino akan memberikan sisi positif di sektor perikanan.

Baca Juga: Kekeringan Akibat El Nino Mengancam, Presiden Ekuador Putar Otak Cari Dana Pinjaman

"Di sektor perikanan, perubahan suhu laut dan pola arus selama El Nino dan IOD positif yang mendingin, biasanya justru berpotensi meningkatkan tangkapan ikan. Peluang dari kondisi ini harus dimanfaatkan karena dapat mendukung ketahanan pangan nasional," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/7/2023).

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU