> >

Soal Jadi Bakal Cawapres, Erick Thohir: Saya Tidak Mau Dipaksa Kawin

Rumah pemilu | 22 Juli 2023, 17:53 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat ditemui di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2023). Erick mengaku tak ingin menjadi objek 'kawin paksa' dalam politik. (Sumber: KOMPAS.com / IRFAN KAMIL)

DEPOK, KOMPAS.TV - Meski mengaku ingin terjun ke dunia politik dengan menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan tidak ingin "dipaksa kawin".

Erick menjadi salah satu sosok yang digadang-gadang sebagai bakal cawapres potensial pada Pilpres 2024.

Pria yang juga menjabat sebagai ketua umum PSSI itu mengatakan saat ini belum ada koalisi partai politik (parpol) yang terbentuk untuk mengusung dirinya.

Erick pun menyadari tak cukup jika dukungan hanya datang dari satu parpol.

"Saya sudah sampaikan berulang-ulang, penting sekali buat saya, kalau misalnya ke arah yang lebih politis. Koalisinya kan belum terbentuk, koalisi yang misalnya 'Oh ini Pak Erick Thohir', kan belum ada," katanya usai meninjau seleksi Timnas U17 di Depok, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2023).

"Kan enggak cukup dari salah satu partai. Itu realita," imbuhnya.

Selain itu, Erick menekankan pentingnya chemistry. Ia mengaku enggan menjadi objek 'kawin paksa' dalam politik.

"Saya ingin punya chemistry. Saya tidak mau menjadi bagian misalnya harus dipaksa kawin. Jangan, enggak enak juga," tegasnya.

"Penting sekali chemistry, karena ini kita harus mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia. Rata-rata sekarang pendapatan masyarakat 4.600 (USD) yang nanti ke depan di masa pemerintahan Pak Jokowi bisa 5.000 lebih," jelasnya.

"Tetapi sepuluh tahun ke depan harus segera mendapat 10.000 (USD) agar kita tidak terjebak di ekonomi menengah yang terkunci. Nah ini kan realita, perlu ada chemistry," sambungnya.

Baca Juga: Kala Erick Thohir Bicara soal Kemungkinan Dirinya Jadi Bakal Cawapres di Pilpres 2024

Erick menyebut ingin melanjutkan program-program pemerintahan Jokowi. Mengingat, kata ia, keberlanjutan program adalah kunci untuk mempercepat pembangunan Indonesia.

"Saya tegak lurus dengan Pak Presiden, mana program-program Pak Presiden yang harus dilanjutkan," ujarnya.

"Yang namanya keberlanjutan program kepemimpinan itu harus terjadi. Tegak lurus ke pak presiden supaya program bangun terus," kata Erick.

Dalam kesempatan itu, Erick juga menegaskan tak ingin menjadi bagian dari pemerintah yang hanya mengejar kekuasaan.

"Saya tidak mau menjadi bagian pemerintah yang hanya mengejar kekuasaan, tidak ada hasilnya buat bangsa dan negara, apalagi sampai akhirnya rakyatnya sengsara," ungkapnya.

"Lebih baik tetap seperti yang selalu saya bilang, saya siap di dalam pemerintah, saya siap di luar pemerintah kembali ke swasta," ucap Erick menegaskan.

Seperti diketahui, Erick Thohir telah diusulkan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk menjadi bakal cawapres pada kontestasi Pilpres 2024.

Nama Erick disodorkan PAN kepada PDIP sebagai pendamping Ganjar Pranowo.

Tak hanya PDIP, PAN juga menawarkan Erick ke Gerindra untuk mendampingi Prabowo Subianto. 

Baca Juga: Erick Thohir Mengaku Belum Dapat Undangan Hadiri Harlah ke-25 PKB

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU