Negosiasi Tetap Jalan, Panglima TNI Ungkap Kondisi Terakhir Pilot Susi Air yang Disandera KKB
Politik | 21 Juli 2023, 18:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Proses penyelamatan pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens masih terus berjalan. Upaya negosiasi kini diserahkan ke pemerintah daerah yang melibatkan tokoh agama, masyarakat, dan adat.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menjelaskan, dari informasi yang diterima, Mehrtens berada dalam kondisi sehat.
Meski proses negosiasi dilakukan oleh Pemkab Nduga bersama tokoh-tokoh masyarakat, TNI tetap berada di Papua untuk menjaga situasi keamanan.
"Ya alhamdulillah, sesuai informasi, (kondisi pilot Susi Air) sehat," ujar Yudo di Balai Sudirman, Jakarta, Jumat (21/7/2023).
Yudo menambahkan, TNI tetap mendukung adanya upaya negosiasi yang dilakukan Pemkab Nduga. TNI tidak melakukan langkah operasi penyelamatan melalui militer karena akan berdampak pada warga sipil.
Baca Juga: Kata Mahfud soal Tebusan Rp 5 M untuk Bebaskan Pilot Susi Air
Untuk itu, Yudo meminta masyarakat tetap bersabar karena upaya pembebasan melalui negosiasi perlu memakan waktu.
"Kita kedepankan negosiasi. Pj Bupati Nduga kan sudah sanggup, kita tunggu saja hasilnya," ujar Yudo, dikutip dari Kompas.com.
Sebelumnya, kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya disebut meminta Rp5 miliar sebagai uang tebusan pembebasan sandera Phillip Mark Mehrtens.
KKB juga sempat mengancam menembak pilot berkebangsaan Selandia Baru itu jika tuntutan sebagai syarat pembebasan sandera tidak dipenuhi hingga 1 Juni 2023.
Melalui pendekatan yang dilakukan, ancaman menembak Mehrtens tidak dilakukan oleh KKB.
Baca Juga: Panglima TNI Yudo Margono Tegaskan Pembebasan Pilot Susi Air Lewat Negosiasi
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, permintaan tebusan uang itu akan disanggupi lewat proses negosiasi. Pemerintah daerah, kata dia, sedang menyiapkan uang yang diminta Egianus Kogoya tersebut.
"Sebetulnya, terkait hal itu, Pemda sedang menyiapkan pembayaran uang petugas sejak awal pada saat adanya tuntutan kelompok Egianus Kogoya," ujar Benny, Minggu (2/6/2023).
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV