Ini Pengertian Malam Satu Suro, Sejarah, Makna dan Peringatannya
Humaniora | 17 Juli 2023, 08:42 WIBBaca Juga: Mengenal Apa Itu Restitusi dalam Kasus Mario Dandy, Keluarga David Ajukan Ganti Rugi Rp120 Miliar
Sultan Agung melakukan ijtihad penting dalam menyatukan budaya Islam dan budaya Jawa melalui penanggalan ini.
Ia berkontribusi dalam memaknai Malam Satu Suro sebagai malam yang sakral, sebuah malam di mana masyarakat Jawa dilarang melakukan kegiatan selain berdoa atau melakukan ibadah.
Makna Perayaan Malam Satu Suro
Malam Satu Suro diperingati dengan berbagai perayaan dan tradisi. Pengamat Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Bani Sudardi mengungkapkan bahwa peringatan Malam Satu Suro dimaknai sebagai tanda pergantian waktu.
Waktu ini dianggap sangat penting dan berhubungan langsung dengan siklus kehidupan, ritual, perhitungan, dan lainnya.
"Makna dari peringatan satu Suro ini adalah sebuah peringatan tentang pergantian waktu yang mana hal ini adalah sesuatu yang lazim dalam kebudayaan," ungkap Bani dikutip Kompas.com, 29 Juli 2022 silam.
Tradisi Malam Satu Suro
Tradisi Malam Satu Suro bervariasi, mencerminkan keberagaman budaya di Indonesia.
Di Solo, peringatan ini seringkali diisi dengan tradisi kirab, baik kirab pusaka maupun kirab Malam Satu Sura.
Baca Juga: Si Kembar Rihana-Rihani Jerat Korban Pakai Skema Ponzi, Apa Itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Kirab ini bertujuan untuk memohon keselamatan dan sebagai media introspeksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Selain Solo, Keraton Yogyakarta juga memiliki ritual khusus pada malam ini, yang mencakup membawa gunungan tumpeng, keris, dan benda pusaka lainnya dalam kirab Malam Satu Suro.
Dengan demikian, Malam Satu Suro merupakan sebuah tradisi yang kaya dan memiliki makna yang mendalam dalam kalender Jawa.
Perayaan ini tidak hanya menjadi saksi pergantian waktu, namun juga menjadi sarana introspeksi dan refleksi diri bagi masyarakat Jawa.
Penulis : Danang Suryo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV