> >

Survei SMRC: Erick Thohir dan Sandiaga Uno Bersaing dalam Bursa Cawapres Ganjar

Rumah pemilu | 29 Juni 2023, 17:00 WIB
Foto arsip. Momen pertemuan cawapres di Pilpres 2019, Sandiaga Uno, dan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin, Erick Thohir, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (13/7/2019). (Sumber: Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Survei nasional yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan Erick Thohir dan Sandiaga Uno berada di urutan teratas dengan elektabilitas cukup seimbang sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.

Pendiri SMRC Prof. Saiful Mujani menjelaskan nama Erick dan Sandi cukup seimbang dipilih oleh responden sebagai pendamping Ganjar dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024.

Hasil survei yang berlangsung pada Mei 2023 tersebut menunjukkan 19,4 persen responden menyebut Erick Thohir, dan 14,3 persen memilih Sandiaga Uno sebagai bakal cawapres terbaik Ganjar saat berhadapan dengan bakal capres Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

"Erick bedanya sekitar 5 persen, untuk signifikan secara meyakinkan harus dua kali margin of error, jadi harusnya Erick 21, kira-kira seperti itu, atau 20, itu baru kita bisa yakin," jelas Saiful, dipantau dari diskusi bertajuk “Bakal Calon Wakil Presiden Pilihan Publik” melalui kanal YouTube SMRC TV, Kamis (29/6/2023).

"Kalau ini saya anggap sebagai kurang lebih seimbang, antara Erick Thohir dengan Sandiaga Uno," imbuhnya.

Baca Juga: RIdwan Kamil Masuk Radar Bakal Cawapres Ganjar, Golkar: Kita Tunggu Kira-kira Agustus Baru Jelas

Nama Erick, jelas Saiful, cukup bagus ketika dipasangkan sebagai pendamping Ganjar di Pilpres 2024 daripada tokoh-tokoh yang lain.

Beberapa tokoh lain yang masuk daftar cawapres terbaik Ganjar dalam survei nasional kali ini ialah Mahfud MD (13,2 persen); Khofifah Indar Parawansa (8,8 persen); Agus Harimurti Yudhoyono (8,4 persen).

Kemudian Airlangga Hartarto (7,8 persen); Said Aqil Siroj (2,5 persen); Yahya Cholil Staquf (1,4 persen); dan masih ada 24,3 persen responden yang belum menjawab.

Saiful mengaku, pihaknya memasukkan nama AHY dalam survei bakal cawapres Ganjar karena situasi politik yang sangat dinamis pada Mei 2023 lalu.

"AHY dengan Khofifah kurang lebih sama, bahkan dengan pak Mahfud MD saya kira selisihnya tidak terlalu signifikan, hanya 5 persen, tidak dua kali margin of error," jelasnya.

Baca Juga: Erick Thohir Ungkap Persiapan Piala Dunia U17 2023, Tunggu FIFA untuk Koordinasi Standardisasi

Menurut dia, hasil survei menunjukkan adanya dua lapisan tokoh yang dinilai cocok sebagai pendamping Ganjar, bakal capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Lapisan pertama ialah Erick dan Sandiaga, sementara lapisan kedua terdiri dari Mahfud dan nama-nama di bawahnya.

"Tapi selisihnya secara umum, ini tidak terlalu besar," ujar Saiful.

Gubernur Jawa Timur Khofifah, kata dia, masih bisa kompetitif apabila ada nama usulan bakal cawapres yang dihapus, misalnya Mahfud MD.

"Khofifah bisa naik, bisa menyerap dari Pak Mahfud kalau nggak ikut, orang yang memilih Mahfud bisa pindah ke Khofifah," terangnya.

Survei ini menunjukkan gambaran kasar opini publik apabila delapan nama tersebut yang diusulkan sebagai bacawapres Ganjar.

"Kita bisa mengatakan, Erick kelihatan paling potensial, kemungkinannya untuk mendapatkan dukungan kalau berpasangan dengan Ganjar Pranowo," ujarnya.

Baca Juga: PPP Yakin Duet Ganjar-Sandiaga akan Menang Pilpres 2024 Siapa pun Lawannya

Akan tetapi, Saiful menjelaskan, kepastian mengenai bisa atau tidaknya nama-nama yang diusulkan sebagai bacawapres ini mendongkrak suara Ganjar di Pilpres 2024, masih membutuhkan riset lanjutan yang lebih mendalam.

"Kalau di sini, ini aspirasi masyarakat, sebaiknya Ganjar wakilnya siapa, kira-kira begitu," jelasnya.

"Apakah sudah pasti mendongkrak? Pertanyaan spesifik seperti itu perlu ditelaah lebih lanjut," pungkasnya.

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU