> >

KKB Egianus Kogoya Ultimatum Bakal Bunuh Pilot Susi Air pada 1 Juli, Ini Respons Kapolda Papua

Hukum | 28 Juni 2023, 02:32 WIB
Kelompok Kriminal Bersenjata membagikan informasi terbaru mengenai kondisi pilot Susi Air bernama Philip Max Mehrtens yang telah sebulan disandera. (Sumber: Dok. OPM/Kompas TV)

PAPUA, KOMPAS.TV - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri menanggapi ulitimatum yang disampaikan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB pimpinan Egianus Kogoya terkait nasib pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens yang hingga kini masih disandera.

Diketahui, KKB pimpinan Egianus Kogoya melalui media sosial mengancam akan menembak Philips Mehrtens pada 1 Juli 2023.

Baca Juga: Polisi Gerebek Markas KKB di Kepualauan Yapen, Senjata Api hingga Bendera Bintang Kejora Diamankan

Terkait dengan ultimatum Egianus yang akan membunuh pilot Susi Air tersebut, Irjen Mathius Fakhiri mengatakan tetap membangun komunikasi dengan keluarga Egianus Kogoya.

Tujuannya, agar pihak keluarga menyampakan kepada Egianus Kogoya untuk dapat menahan emosi dan bisa berkomunikasi dengan aparat keamanan.

Selain itu, Irjen Mathius Fakhiri juga meminta penjabat Bupati Nduga untuk membantu membebaskan sandera dari tawanan KKB pimpinan Egianus Kogoya.

"Penjabat Bupati Nduga yang baru dilantik diharapkan dapat membangun komunikasi secara aktif agar kelompok Egianus tidak lagi menuntut hal-hal yang diberikan negara," kata Irjen Pol Fakhiri, di Jayapura, Selasa (27/6/2023).

Selain itu, kata Fakhiri, Pemprov Papua Pegunungan juga sudah mendorong penjabat Bupati Nduga untuk membantu membebaskan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu.

Baca Juga: Negosiasi Dewan Gereja Papua demi Bebaskan Pilot Susi Air Disebut Terkendala karena Operasi Militer

Dia menuturkan, saat ini berbagai pendekatan sudah dilakukan baik melalui tokoh masyarakat, tokoh agama hingga keluarga Egianus sendiri

"Mudah-mudahan dengan berbagai langkah yang dilakukan Egianus berubah sikap sehingga mau menyerahkan sandera ke petugas, " ujar Fakhiri.

Irjen Pol Fakhiri menambahkan, pihaknya juga terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak agar ada jalan keluar untuk bisa duduk bersama menyelesaikan tuntutan dan harapannya.

“Yang terpenting tidak keluar dari konteks sebuah negara dan tidak mau dia memaksakan kehendaknya agar apa yang diinginkannya diikuti,” ujarnya.

"Kita mau dia (Egianus) menyerahkan sandera Philips yang sudah ditawan sejak tanggal 7 Pebruari lalu di Paro, sehingga TNI-Polri akan berusaha semaksimal mungkin dalam menangani masalah ini.”

Baca Juga: Respons Panglima TNI Soal KKB Ancam Tembak Pilot Susi Air Jika Tak Akui Kemerdekaan Papua

 

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU