> >

Kemenag Sayangkan Cuitan Anggota DPR yang Sebut Panitia Haji Hentikan Katering Sepihak

Humaniora | 26 Juni 2023, 12:44 WIB
Juru masak mempersiapkan makanan khas Indonesia untuk para jemaah haji Tanah Air di Madinah. Kementerian Agama menyesalkan adanya cuitan anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI Iskan Qolba Lubis, yang menyebut PPIH (Petugas Penyelenggara Ibadah Haji) Arab Saudi menghentikan katering jamaah secara sepihak. (Sumber: Tribunnews)

"Semua kita mengajak netizen untuk bijak bermedia sosial dan sebagai anggota DPR, mestinya Pak Iskan harus bisa menjadi teladan dalam kebaikan, bukan malah menyampaikan sesuatu yang tidak benar, bahkan menjurus fitnah atau hoaks," tutupnya. 

Baca Juga: Mayoritas Jemaah Haji 2023 asal Indonesia Perempuan dan Ibu Rumah Tangga

Para jemaah haji sendiri sudah mendapatkan info soal adanya penghentian katering itu. Sehingga mereka menyiapkan diri, seperti membeli alat masak agar bisa memasak sendiri. 

Mengutip dari laporan Antara, jamaah calon haji (calhaj) bersama rekannya, Meri Rahmida dan Nurliani Ulfah, dari kelompok terbang (kloter) 13 Embarkasi Banjarmasin (BDJ-13) membeli panci di toko sebelah hotelnya di kawasan Syisyah, Mekkah, Arab Saudi sebagai antisipasi saat katering dihentikan sementara.

"Ini untuk masak, karena besok enggak dapat kateringan lagi. Jadi ini untuk persiapan masak besok," kata Nurainah dan Meri, Sabtu (24/6).

Nurainah mengaku lebih memilih membeli panci ketimbang "rice cooker" karena pertimbangan harga.

"Panci lebih murah, ini harganya Rp180.000," tambahnya. 

Meri menambahkan penghentian sementara layanan katering tidak lama, sehingga mereka merasa tidak perlu memakai rice cooker, apalagi, keduanya berencana tidak akan membawa panci tersebut saat pulang ke Indonesia.

Baca Juga: Berburu Belanja Makanan dan Oleh-oleh Haji di Bin Dawood, Mekkah

Keduanya mengaku telah membawa beras dari Tanah Air sebanyak empat kilogram dan lauk pauk dari Tabalong, Kalimantan Selatan.

"Lauknya kami juga bawa dari kampung, ada ikan asin. Kalau lauknya masih kurang mungkin beli di sini," ujar Meri.

Begitu juga dengan beras yang bisa mereka beli jika stok yang mereka miliki kurang, karena toko kelontong dekat hotel juga menyediakan beras.

Pemerintah telah menyosialisasikan dihentikannya layanan katering menjelang dan setelah puncak haji selama tiga hari di Mekkah yakni tanggal 7, 14, dan 15 Zulhijah 1444 Hijriah. Sosialisasi tersebut diharapkan bisa dipahami jamaah dengan mempersiapkan makan secara mandiri.

Layanan katering bagi jamaah haji reguler di Mekkah akan berhenti sementara pada Ahad (25/6), namun hari berikutnya yaitu pada Senin (26/6) ketika di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), jamaah bakal kembali mendapatkan layanan katering.

Baca Juga: Mengintip Kesiapan Fasilitas Tenda untuk Jemaah Haji di Mina Jelang Puncak Ibadah Haji

Secara rinci berdasarkan pergerakan jamaah jelang puncak ibadah haji pada pada 8 Zulhijjah (26/6), jamaah mulai digerakkan ke Arafah dengan bus, mereka tidak mendapatkan sarapan pagi.

Konsumsi makan siang dan makan malam akan disajikan di Arafah dan layanan katering di Armina berlanjut mengikuti pergerakan jamaah, pada 9 Zulhijjah (27 Juni) bertepatan dengan wukuf di Arafah, jamaah mendapatkan tiga kali makan.

Demikian pula ketika keberangkatan ke Muzdalifah seterusnya sampai di Mina, layanan katering untuk sarapan, makan siang, dan makan malam, tetap tersedia bagi jamaah. Saat sudah kembali ke Mekkah, jamaah tidak mendapatkan layanan katering sampai 15 Zulhijjah (Senin 3/7).

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Antara


TERBARU