496 Tahun Jakarta: Kisah JP Coen, Pendiri Kerajaan Jakarta yang Meninggal karena Muntaber
Humaniora | 20 Juni 2023, 09:17 WIBSetelah berhasil "membereskan" urusan dengan Banten dan Mataram, Coen disebut dengan tekun membangun kota Jakarta. Ia membayangkan Jakarta menjadi satu ibu kota dari kerajaan perdagangan yang membentang dari Tanjung Harapan di Afrika Selatan sampai Jepang dengan orang Belanda yang memonopoli perdagangan luar.
Meski punya ambisi besar, namun umur Coen rupanya tidak panjang. Dia meninggal pada 21 September 1629 dalam usia 42 tahun. Ada dua versi kematiannya. Satu versi menyebut Coen meninggal karena terkena kolera alias muntaber, wabah yang kala itu lazim menimpa warga Jakarta karena sanitasi yang buruk. Sedangkan versi lainnya meyakini bahwa kematian Coen akibat serangan bala tentara Sultan Agung dari Mataram pada 1629.
Dari kedua versi ini kemudian diyakini bahwa Coen meninggal karena terjangkit wabah kolera yang sengaja disebarkan oleh pasukan Mataram di Sungai Ciliwung setelah peristiwa Serangan Besar di Batavia tahun 1628. Untuk mengenang sang Gubernur Jenderal, pemerintah kolonial Belanda telah mendirikan sebuah monumen dan patung pendiri Kota Batavia itu pada 1869 bertepatan dengan 250 tahun usia kota Batavia oleh Gubernur Jenderal Pieter Mijer (1866-1872).
Baca Juga: [FULL] Waktunya Santai dan Keliling Jakarta | JALAN JALAN
Patung Coen yang berdiri dengan angkuh sambil menunjuk jari telunjuknya dengan mottonya yang terkenal: Dispereet Niet ("pantang berputus asa"). Namun setelah berdiri selama 74 tahun di depan Gedung Putih yang kini jadi Gedung Kementeria Keuangan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, patung dari tembaga ini pun digusur dan dihancurkan pada 7 Maret 1943 selama pendudukan Jepang. Di masa kolonial Belanda, ulang tahun Jakarta selalu diperingati pada 30 Mei, ketika di tanggal tersebut tahun 1619, Coen menghancurkan Jayakarta.
Penulis : Iman Firdaus Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV