> >

SBY Mimpi Satu Kereta dengan Megawati dan Jokowi, Ada Sosok Presiden ke-8, Apa Artinya?

Politik | 20 Juni 2023, 08:15 WIB
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (kanan), Presiden RI saat ini Joko Widodo (tengah), Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri. (Sumber: Kolase Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menuliskan mimpinya yang bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. 

Cerita itu disampaikan SBY melalui akun Twitter-nya, @SBYudhoyono pada Senin (19/6/2023).

“Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir,” tulis SBY.

Baca Juga: Isi Mimpi SBY saat Ketemu Jokowi dan Megawati Ditunggu Presiden ke - 8 

Pada cuitannya yang kedua Presiden ke-6 RI itu menuliskan, dirinya bersama Jokowi dan Megawati ternyata sudah ditunggu sosok Presiden ke-8. 

“Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 & beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah & Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai. *SBY*,” ujarnya. 

SBY pun mengatakan di dalam mimpinya itu di kereta api Gajayana sempat menyapa rakyat Indonesia dengan hangat. 

“Rakyat yang pernah kami pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan. *SBY*,” ucapnya. 

Namun sesampainya di Solo, ketiganya berpisah, yakni Jokowi turun di Solo, SBY di Pacitan sedangkan Megawati ke Blitar. 

Menanggapi hal itu, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, SBY ingin sosok Presiden ke-8 RI nanti bisa membuat sejuk suasana politik Tanah Air.

Meski tak mengetahui kapan mimpi itu terjadi, Syarief menuturkan, SBY ingin komunikasi dengan Jokowi dan Megawati berjalan lancar. 

“Dia punya mimpi suatu saat tiga mantan presiden bisa bertemu dan menjemput presiden ke 8. Jadi pemilu lancar, komunikasi dari mantan presiden ini bagus. Negaranya juga baik,” kata Syarief seperti dikutip dari Kompas.com, Senin.

Namun, ia enggan berandai-andai bahwa cuitan SBY itu merupakan sinyal Demokrat bakal berkoalisi dengan PDIP dalam pemilihan presiden (pilpres) mendatang atau mendukung bakal capres Ganjar Pranowo. 

 

Menurut Syarief, SBY ingin Demokrat dan PDIP bisa sama-sama membangun Indonesia. 

“Artinya bersama lah, bukan berkoalisi. Kalau bersama itu kan luas artinya,” ucap dia. 

Lebih lanjut, Syarief memaparkan, komunikasi SBY dan Megawati sebenarnya masih berjalan. Keduanya sering bertegur sapa ketika bertemu dalam acara resmi negara. Hanya saja, komunikasi dua figur tersebut tidak berlangsung secara intens. 

Baca Juga: Megawati Ajari Pemusik Gamelan saat di Bali

Selain itu juga dengan Jokowi, Syarief mencatat selama Jokowi menjabat, SBY tak banyak berkomunikasi cukup serius dengan mantan gubernur DKI Jakarta itu. 

“Seingat saya (komunikasi SBY dan Jokowi berjalan intens) hanya dua kali selama delapan tahun ini,” katanya.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU