Megawati Minta BRIN Kembangkan Reaktor Nuklir, Singgung Korea Utara sebagai Contoh Dedikasi Rakyat
Politik | 13 Juni 2023, 05:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Megawati Soekarnoputri meminta BRIN mengembangkan reaktor nuklir di Indonesia. Ia menilai pengembangan reaktor nuklir bagi Indonesia belumlah terlambat.
"Bung Karno saja sudah berpikir untuk kita punya reaktor nuklir. Saya sangat ingat, adanya itu di Bandung, namanya Triga Mark," kata Megawati dalam Penandatanganan MoU BRIN dan TVRI di Gedung TVRI, Jakarta Pusat, Senin (12/6/2023) sebagaimana dikutip Antara.
Reaktor dengan nama asli Reaktor Triga Mark II itu diresmikan operasionalnya oleh Presiden Pertama RI Soekarno pada 1965 sebagai pusat pelatihan, riset, dan produksi radioisotop untuk berbagai keperluan, baik medis, industri atau penelitian.
Baca Juga: Cerita Megawati Dapat Julukan Wanita Terkuat di Dunia: Tinggal Satu-satunya
Kata Megawati, belum telat bagi BRIN untuk memanfaatkan Triga Mark II alias Triga 2000. Presiden kelima Indonesia itu menyebut RI bisa menyusul negara-negara yang lebih dulu mengembangkan nuklir seperti Korea Utara.
"Jadi sebenarnya kalau kita bisa mengembangkannya kembali, menurut saya tidak telat. Kita bisa menyusul mereka yang telah mempunyainya,” kata Megawati.
Ketua Umum PDI Perjuangan itu menyebut, kendati kerap dianggap negara terbelakang, Korea Utara mampu megembangkan teknologi nuklir yang maju.
Kata Megawati, hal tersebut tak terlepas dari dedikasi tinggi rakyat terhadap negara. Ia pun mempertanyakan mengapa dengan SDM yang ada, Indonesia tidak melakukan hal seperti Korea Utara.
"Saya sering berpikir, kenapa sebuah negara yang sekarang masih, negara begitu, Korea Utara itu bisa sampai bisa punya nuklir, artinya itu kenapa? Manusianya,” kata Megawati.
Megawati menegaskan, pengembangan riset seperti reaktor nuklir tidak hanya bergantung pada anggaran. Menurutnya, pengembangan seperti demikian harus lahir dari keinginan anak bangsa, termasuk BRIN.
Megawati mencontohkan pembuatan Stadion Utama Gelora Bung Karno. Kendati teknologi belum secanggih sekarang, SUGBK berhasil dibangun dan menjadi kebanggaan Indonesia.
“Tentu ingat ini ada GBK, yang waktu itu teknologi rentang lingkar itu belum banyak. Jadi kita sudah bisa. Itu juga dibantu anak-anak kita sendiri sehingga bisa membangunnya," kata Megawati.
Ia menegaskan bahwa inovasi dan riset bisa dikembangkan tanpa melulu ribut urusan anggaran. Menurutnya, yang terpenting adalah perencanaan matang.
"Lalu dari mana uangnya? Baru begitu. Bukan uangnya dulu dari mana, lalu buat perencanaan,” kata Megawati.
Baca Juga: Waduh, Donald Trump Ternyata Miliki Dokumen Rahasia Nuklir AS, Ada yang Disimpan di Kamar Mandi
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Antara