> >

Anies: Pemilu Bukan Meneruskan yang Kemarin, tapi Melempengkan Tujuan Republik Indonesia

Rumah pemilu | 12 Juni 2023, 08:44 WIB
Anies Baswedan saat di DPP PKS, kini nama Cawapres disebut-sebut dikabarkan sedang dipilah PKS (Sumber: Situs resmi PKS.id)

JAKARTA, KOMPAS TV - Bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan menyebut, pemilu itu tujuannya bukan hanya untuk meneruskan arah pembangunan. 

Namun, tujuan dari adanya diselenggarakan pesta demokrasi itu adalah meluruskan tujuan dari berdirinya Republik Indonesia. 

Baca Juga: Anies Baswedan: Perubahan Iklim Sudah Jadi Krisis Iklim, Kita Merasakannya Sekarang

"Jadi kalau ada Pemilu, ini bukan soal meneruskan yang kemarin. Pemilu adalah melempangkan jalan menuju tujuan republik ini. Jadi, tidak usah khawatir. Kenapa? Karena memang tujuannya bukan soal menengok lima atau sepuluh tahun terakhir. Tujuannya adalah kita setiap lima tahunan berhenti sejenak menentukan arah, menentukan siapa yang siap memimpin regu ini lagi dalam lima tahun ke depan," kata Anies saat menghadiri acara halal bihalal kader PKS Kota Bogor, Jawa Barat di GOR Pajajaran, Minggu (11/6/2023) seperti dikutip dari Antara.

Anies menjelaskan sejak Indonesia merdeka, terdapat cita-cita yang sesuai dengan nama partai yang mengusungnya yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya.

"Alhamdulillah perjalanan kita sudah panjang dan tadi sudah digarisbawahi, bahwa perjalanan bangsa ini dimulai dengan membentuk sebuah negara, bernama negara Republik Indonesia. Tahunnya 1945, sejak tahun 1945 sebagai negara kita ingin meraih sebuah cita-cita. Saya biasa istilahkan, janji kemerdekaan," kata Anies. 

Anies mengatakan, janji kemerdekaan itu melindungi, menyejahterakan, mencerdaskan dan menjadikan Indonesia bagian dari negara-negara di dunia.

"Jadi kemerdekaan kita, sebagai negara, dalam perjalanannya setiap lima tahun sekali, mengevaluasi rute perjalanan," kata mantan gubernur DKI Jakarta itu. 

Menurut Anies, setiap lima tahun sekali, seperti kalau sebuah pengembaraan di hutan, ada titik berangkat dan titik ujung setiap jalan 2 kilometer berhenti untuk melihat kompas, memastikan masih di jalan yang sesuai dengan tujuan.

 

"Kalau kurang geser sedikit, ambil rutenya kemudian diluruskan," kata Anies.

Ia berharap kalimat keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia bukan hanya sekadar dibacakan dalam upacara-upacara tetapi dilaksanakan dalam keseharian program pemerintah.

Baca Juga: Anies Nilai Subsidi Mobil Listrik Tidak Tepat: Kendaraan Umum Lebih Butuh Subsidi

"Jadi artinya di semua aspek. Di semua aspek perubahannya bukan menghentikan, bukan soal meneruskan, perubahannya soal memasukkan unsur keadilan dalam setiap kebijakan yang dibuat."

"Maka kita berharap dengan cara seperti itu, ada keberlanjutan, tapi juga ada perubahan. Ada keberlanjutan dan perubahan, karena tidak mungkin hanya berlanjut saja, tidak mungkin hanya perubahan saja, tapi unsur keadilan," ujarnya.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU