Soal Kebijakan Lepas Masker, Epidemiolog: Ancaman yang Masih Ada Harus Dijelaskan ke Publik
Humaniora | 12 Juni 2023, 06:30 WIBTerlebih, Dicky menyebut banyak orang yang sudah beberapa kali terinveksi Covid dan menunjukkan penurunan kesehatan.
"Tetapi, di sisi lain, data menunjukkan, meski sudah divaksinasi booster, bisa terinfeksi subvarian anak keturunan Omicron ini yang semakin efektif menembus imunitas," lanjut Dicky.
"Dan di sisi lain, orang yang berkali-kali terinfeksi Covid, itu berpotensi menurun kualitas kesehatannya yang disebut long Covid ataupun ada dampak fatal lain, kasus stroke yang meningkat, serangan jantung, dan pembekuan organ paru atau dampak lain-lain."
Adapun, Dicky meminta pemerintah untuk lebih memberikan komunikasi risiko pelepasan masker kepada masyarakat, secara lebih jelas.
Tujuannya agar terbangunnya kesadaran dan kewaspadaan masyarakat dalam melepas masker.
Baca Juga: Kemenkes Sebut Masih Punya 4 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Gratis untuk Masyarakat
Secara tersirat, Dicky juga memaparkan bahwa tidak ada salahnya terus menggunakan masker. Selain murah, masker merupakan alat yang preventif yang efektif dalam menangkal virus-virus di udara.
"Ini yang tentu yang harus disampaikan kepada publik dengan komunikasi risiko yang efektif. Sehingga masyarakat terbangun kewaspadaan atau kesadaran untuk bisa mengukur, kapan bisa melepas masker," papar Dicky menambahkan.
Baca Juga: Prokes Boleh Tak Pakai Masker, Satgas Covid-19 Anjurkan Masyarakat Tetap Pakai Aplikasi SATUSEHAT
"Di sisi lain, kesempatan ini untuk membangun momentum, masker itu adalah alat yang murah dan efektif untuk segala macam ancaman di udara. Ini yang sebetulnya masih belum optimal dalam konteks, kita mengambil hikmah dari masa pandemi ini untuk menghadapi ancaman berikutnya yang masih ada, bahkan sudah di depan mata."
"Jadi jangan sampai ini ditanggapi secara berlebihan dengan menanggalkan esensi yang harus kita garap tadi. Terutama ini PR pemerintah, baik pusat maupun daerah," tandasnya.
Penulis : Gilang Romadhan Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV