> >

PDIP: Kami Tak Halangi Anies Cari Bakal Cawapres, Sebut Puan pun Boleh

Rumah pemilu | 8 Juni 2023, 07:12 WIB
Ketua DPP PDIP Said Abdullah di Gedung DPR MPR RI, Jakarta, Selasa (20/9/2022). (Sumber: KOMPAS.com / Valmai Alzena)

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan, pihaknya tak akan menghalangi bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan untuk mencari pendampingnya di Pilpres 2024 mendatang. 

Menurut dia, pihaknya juga mempersilakan mantan gubernur DKI Jakarta itu bila ingin melirik sosok Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai bakal cawapresnya di pesta demokrasi nanti.

Baca Juga: Sekber KIB Dukung AHY Jadi Bakal Cawapres: Anies Harus Didampingi dari Militer

"Monggo Pak Anies mau cari siapa, kami tidak akan menghalang-halangi, bahkan Mas Anies mau nyebut Mbak Puan pun, boleh," kata Said seperti dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (7/6/2023).

Ketua Badan Anggaran DPR RI itu menyebut, setiap partai politik (parpol) memiliki kewenangannya masing-masing dalam menentukan bakal cawapresnya.

"Sama halnya Bapak Prabowo, mencari bakal cawapres, siapapun monggo karena masih dalam batas kewenangan dan otonomi serta kedaulatan partai masing-masing," ujarnya.

Said juga merespons perihal nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk dalam bursa cawapres Ganjar Pranowo.

Dia menegaskan masuknya nama AHY dalam bursa cawapres Ganjar merupakan hal yang serius, bukan main-main.

 

"Loh bayangin saja kalau 'Masukin aja si Said, masukin aja si AHY', loh enggak begitu," kata Said.

Said menuturkan masuknya nama AHY dalam bursa cawapres Ganjar tentunya didasari pertimbangan-pertimbangan.

"Kan kita lihat yang satu Pak AHY ketua umum, yang satu partainya elektabilitasnya semakin naik," ucapnya.

Baca Juga: [FULL] Pernyataan AHY Usai Pertemuan Bersama Relawan Pendukung Anies Baswedan

Selain itu, dia membantah kalau usulan memasukkan nama AHY sebagai bakal cawapres Ganjar Pranowo itu bukan untuk merusak Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

"Jangan, kita itu tidak boleh kemudian menyebut nama seseorang dengan sikap 'mau merusak koalisi atau menegasikan'. Kami tidak akan melakukan itu," katanya.
 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Tribunnews.com


TERBARU