> >

Demokrat Nilai Cawe-Cawe Jokowi Tak Etis: Bagaimanapun Maknanya Jelas Negatif

Rumah pemilu | 3 Juni 2023, 13:23 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menerima para finalis ajang Puteri Indonesia tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (22/05/2023). Demokrat kembali mengkritik pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan akan cawe-cawe dalam Pemilu 2024. (Sumber: Sekretariat Kabinet RI)

"Kita melihat ada banyak kegiatan yang akan berjalan ke depan, PR yang terus dihadapi, dan Indonesia sedang menuju negara yang lebih maju, tentu Presiden punya concern untuk pekerjaannya dilanjutkan," ucap Faldo.

"Jadi jangan melihat cawe-cawe itu dipotong. Cawe-cawe itu untuk bangsa dan negara."

Ia pun menegaskan sebagai Kepala Negara dan seorang negarawan, Jokowi tentu akan memikirkan bagaimana masa depan bangsa ini.

"Karena beliau punya kecintaan kepada republik ini," tegasnya.

Jokowi akan Cawe-Cawe di Pemilu 2024

Presiden Jokowi mengakui dirinya akan cawe-cawe atau mencampuri urusan kontestasi politik menjelang Pilpres 2024.

Ia menilai bangsa ini membutuhkan pemimpin yang bisa menjadikan Indonesia sebagai negara maju pada 2030.

Presiden Ketujuh RI itu menilai kebijakan dan strategi kepemimpinan berikutnya akan menjadi penentu Indonesia untuk menjadi negara maju atau tidak.

"Karena itu saya cawe-cawe. Saya tidak akan netral karena ini kepentingan nasional," katanya di hadapan para pemimpin redaksi media massa nasional, Senin (29/5).

"Kesempatan kita hanya ada 13 tahun ke depan. Begitu kita keliru memilih pemimpin yang tepat untuk 13 tahun ke depan, hilanglah kesempatan untuk menjadi negara maju," imbuhnya.

Lebih lanjut, Jokowi menegaskan cawe-cawe yang dimaksudnya tentu masih dalam koridor aturan.

Dalam hal ini, Jokowi menginginkan Pemilu Serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur, dan adil, tanpa meninggalkan polarisasi atau konflik sosial di masyarakat.

Kemudian pemimpin nasional ke depan juga diharapkan dapat mengawal dan melanjutkan kebijakan-kebijakan strategis seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), hilirisasi, transisi energi bersih, dan lainnya.

Selain itu, Jokowi mengharapkan seluruh peserta pemilu dapat berkompetisi secara bebas dan adil. Karenanya, kata dia, Presiden akan menjaga netralitas TNI, Polri, dan ASN.

Terakhir, Jokowi ingin pemilih mendapat informasi dan berita yang berkualitas tentang peserta pemilu dan proses pemilu.

Baca Juga: Saat Ganjar Bela Jokowi soal Cawe-cawe: Sebagai Kader Partai, Beliau Punya Hak Politik

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU