Minta PDIP Tak Perlu Provokatif, Nasdem Ingatkan soal Partai Pengusung Jokowi di Pilpres 2014
Rumah pemilu | 3 Juni 2023, 07:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - DPP Partai Nasdem meminta kader PDI Perjuangan tidak perlu mengeluarkan pernyataan yang bersifat provokatif hingga muncul anggapan Nasdem seperti kacang lupa kulit.
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menjelaskan langkah Nasdem untuk mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal Capres di 2024, adalah sikap partai politik di Pilpres.
Hal tersebut harus dibedakan dengan posisi Nasdem yang hingga saat ini tetap mendukung pemerintahan Jokowi hingga akhir periode.
Willy juga menegaskan keputusan untuk membuat perubahan di pemerintahan selanjutnya bukan ingin mendelegitimasi program dan gagasan Jokowi.
Baca Juga: Djarot Saeful: Pak Jokowi Sudah Menyampaikan NasDem Sudah Keluar
Nasdem tetap melanjutkan kebijakan dan program pembangunan, namun perlu ada perubahan agar bisa berjalan dengan maksimal.
Hal tersebut bahkan ditegaskan Nasdem kepada Anies Baswedan sebelum dideklarasikan sebagai bakal calon presiden di 2024.
"Jangan dibolak-balik akal sehat kita ini, Nasdem akan taat dan patuh meski dikira keluar," ujar Willy di DPP Partai Nasdem, Jumat (2/6/2023).
Willy mengingatkan kembali keikutsertaan Nasdem dalam pencalonan Presiden Jokowi bukan saat periode kedua menjabat, melainkan jauh dimulai sebelum Pilpres 2014.
Baca Juga: Ketum PDIP Megawati Jawab Komentar yang Menganggap Pemilu 2024 Akan ‘Chaos’
Nama Jokowi sudah muncul di DPP Partai Nasdem sebelum Pilpres 2014 dimulai hingga pendaftaran di KPU.
Saat itu partai pengusung pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla adalah PDIP, Nasdem, PKB dan Hanura, kemudian PKPI sebagai partai pendukung.
"Jokowi itu modalitas awalnya ada di sini. Ibaratnya ibunya PDIP bapaknya Nasdem. PDIP sikap dewasalah jangan provokasi sampai ada anggapan kacang lupa kulitnya," ujar Willy.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV