> >

Nasdem Anggap Cawe-Cawe Jokowi Bermakna Lain, Bukan Jaga Netralitas Pemilu 2024

Rumah pemilu | 31 Mei 2023, 05:30 WIB
Wakil Sekertaris Jenderal (Wasekjen) Partai Nasdem, Dedy Ramanta, berpendapat tentang cawe-cawe Jokowi di dalam program Kompas Petang, Kompas TV, Selasa (30/5/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

Bagi Nasdem, kata dia, Presiden Jokowi hendaknya bertindak sebagai seorang negarawan yang mengawal pemilu sehingga terlaksana secara jujur dan adil.

"Dan transisi demokrasi ini berjalan dengan baik, dan seluruh komponen kepentingan bangsa beliau fasilitasi untuk dikomunikasikan," imbuhnya.

Baca Juga: Cawe-Cawe Jokowi di Pilpres 2024 Dinilai Punya Makna Tertentu, Apa Itu?

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengakui bahwa dirinya cawe-cawe atau mencampuri urusan kontestasi politik menjelang Pilpres 2024.

Pernyataan Jokowi tersebut disampaikan ketika bertemu dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa nasional di Istana, Jakarta, Senin (29/5/2023) sore. 

Ia menilai, bangsa ini membutuhkan pemimpin yang bisa menjadikan Indonesia sebagai negara maju pada 2030.

Oleh karena itu, Presiden Ketujuh RI itu menilai, kebijakan dan strategi kepemimpinan berikutnya akan menjadi penentu Indonesia untuk menjadi negara maju atau tidak.

"Karena itu saya cawe-cawe. Saya tidak akan netral karena ini kepentingan nasional," katanya di hadapan para pemimpin redaksi media massa nasional, Senin (29/5).

"Kesempatan kita hanya ada 13 tahun ke depan. Begitu kita keliru memilih pemimpin yang tepat untuk 13 tahun ke depan, hilanglah kesempatan untuk menjadi negara maju," imbuhnya.

 

 

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU