Cawe-Cawe Jokowi di Pilpres 2024 Dinilai Punya Makna Tertentu, Apa Itu?
Rumah pemilu | 30 Mei 2023, 15:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat politik Adi Prayitno menyebut, cawe-cawe Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai bentuk penerjemahan atas kritik publik terkait sikapnya menjelang pemilihan umum presiden (Pilpres) 2024.
"Saya kira Jokowi ingin memastikan kepada publik bahwa di 2024 beliau akan cawe-cawe terkait dengan urusan pilpres," ujarnya, Selasa (30/5/2023).
Direktur Eksekutif Parameter Politik ini menyebut, Jokowi adalah tipikal pemimpin yang langsung menerjemahkan kritik publik menjadi kenyataan.
Ia menilai, publik menganggap Jokowi terlalu sibuk memberikan endorsemen dan dukungan politik terhadap bakal calon presiden (bacapres) tertentu, misalnya bacapres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo atau bacapres Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto.
"Kritik itu yang sebenarnya diterjemahkan oleh Jokowi, bahwa di pilpres Jokowi itu akan cawe-cawe. Tapi cawe-caweannya itu cukup bersayap," ujarnya.
Di satu sisi, lanjut Adi, Jokowi ingin memastikan bahwa Pilpres 2024 berlangsung adil, jujur, dan transparan.
Namun, di sisi lain, Presiden Ketujuh Republik Indonesia itu dinilai ingin memastikan bahwa sosok penggantinya nanti adalah orang yang mampu melanjutkan warisan pekerjaan pemerintahannya.
Baca Juga: Jokowi: Pilpres 2024 Krusial, Saya Cawe-cawe Tidak akan Netral
"Satu sisi ingin memastikan pemilu berjalan dengan damai, tapi pada saat yang sama Jokowi juga ingin memastikan yang menjadi presiden adalah (mereka) yang setarikan napas politik, yang seirama, yang memiliki joget politik yang sama dengan Jokowi," ungkapnya.
Adi menyebut, Jokowi memiliki kepentingan politik untuk memastikan bahwa calon penggantinya adalah orang-orang yang ada di lingkaran pemerintahannya, baik Ganjar maupun Prabowo.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV