Salah Satu Penyebab Menurunnya Kondisi Demokrasi Indonesia Menurut Saiful Mujani: Oposisi Melemah
Politik | 25 Mei 2023, 15:47 WIBPenurunan kualitas demokrasi ini, lanjut dia, koheren dengan beberapa peristiwa politik, seperti masuknya Partai Golkar sebagai partai pendukung pemerintah.
Padahal sebelumnya Golkar merupakan pendukung rival Jokowi dalam pemilihan presiden.
Kemerosotan demokrasi menjadi lebih besar ketika Prabowo yang merupakan rivalnya di pilpres diangkat menjadi menteri kabinet.
“(Praktis sekarang) oposisi tinggal PKS dan Demokrat. Itu yang menyebabkan indeks pengawasan eksekutif dan kesetaraan warga di hadapan hukum Indonesia (menurut V-Dem) tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan,” imbuhnya.
Dalam keterangannya, Saiful menjelaskan, Indonesia mengalami demokratisasi sejak Presiden RI Soeharto mundur pada 21 Mei 1998, atau sekitar 25 tahun lalu.
Untuk melihat kemajuan, kemunduran, atau stagnasi demokrasi Indonesia, kata Saiful, adalah dengan melakukan evaluasi secara teratur selama 25 tahun tersebut, seperti yang dilakukan oleh V-Dem (Varieties Democracy).
V-Dem adalah lembaga akademik yang di dalamnya terdapat para ahli demokrasi di seluruh dunia.
Jika mengukur menggunakan equality before the law dan pengawasan terhadap eksekutif menurut V-Dem, kata dia, demokrasi di Indonesia menunjukkan gejala kemunduran.
Baca Juga: Hasil Survei SMRC: Kepuasan Publik terhadap Kinerja Jokowi Berada di Titik Tertinggi 81,7 Persen
Dalam skala 0 sampai 1, dengan 0 adalah sangat buruk dan 1 sangat baik, berdasarkan pengukuran itu, kondisi demokrasi di Indonesia tahun 2022 berada di angka 0,42.
“Perolehan ini mundur dibanding dengan 2004 yang mencapai 0,53.”
“Diukur sejak penerapan sistem pemilihan presiden secara langsung 2004, kondisi demokrasi Indonesia mengalami kemunduran berdasarkan data V-Dem,” tuturnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV