PDIP Tanggapi Isu Nasaruddin Umar Jadi Bacawapres Ganjar: Tokoh yang Menyejukkan
Rumah pemilu | 21 Mei 2023, 13:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto buka suara terkait isu Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar akan menjadi pendamping bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo.
"Beliau kita lihat sebagai tokoh yang menyejukkan, sebagai tokoh yang juga punya rekam jejak kepemimpinan yang tidak diragukan dalam membangun Indonesia ke depan," kata Hasto, Sabtu (20/5/2023), sebagaimana dilaporkan jurnalis Kompas TV Leo Taufik dan Yohan.
"Karena belajar dari suatu paduan bapak Presiden Jokowi dan Bapak Kyai Haji Ma'ruf Amin maka apa yang terjadi itu menggambarkan suatu perpaduan kepemimpinan yang baik," sambungnya.
Hasto pun memastikan partainya akan berdialog dengan partai koalisi serta Presiden Jokowi sebelum menentukan bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ganjar.
"Bapak Jokowi telah menyebut tujuh nama, Bu Mega ada tambahan tiga nama dan seluruh nama-nama tersebut akan diolah secara khusus dengan memperhatikan banyak aspek, dipilih agar menjadi satu kesatuan pemimpin yang bijaksana dan baik," terangnya.
Baca Juga: Nasaruddin Umar soal Jadi Bakal Cawapres Ganjar: Saya Lebih Enjoy Jadi Pelayan Umat
Ia mengungkapkan, PDIP masih melakukan penjajakan serta analisis mendalam terhadap para tokoh yang diusulkan untuk jadi bacawapres Ganjar.
Oleh karena itu, kata Hasto, pihaknya belum bisa mengumumkan siapa bacawapres yang akan diusung bersama Gubernur Jawa Tengah itu.
Ia juga memberi sinyal bahwa deklarasi bacawapres akan dilakukan beberapa hari usai partainya mencapai kesepakatan dalam dialog bersama partai pendukung dan Presiden Jokowi.
"Ketika pak Ganjar diputuskan untuk deklarasi itu pemberitahuannya baru beberapa hari sebelumnya," terangnya.
"Karena ini baru proses penjajakan dan baru proses untuk melakukan analisis secara mendalam rekam jejaknya, kepemimpinannya, dan tanggung jawabnya, dan juga aspek terkait pemenangan Pemilu 2024, maka mohon maaf cara segala sesuatunya dilakukan secara tertutup," jelasnya.
"Kemudian cara diputuskan, termasuk melalui dialog dengan para tokoh dan Pak Presiden Jokowi dan ketua umum partai pendukung nanti diumumkan secara bersama-sama," imbuhnya.
Baca Juga: Tepis Anggapan Berpihak, Gibran Sebut Jumlah Relawan Pendukung Ganjar Lebih Banyak daripada Prabowo
Sebelumnya pada Jumat (19/5/2023), Kyai Haji Nasaruddin hadir bersama Ganjar Pranowo di Manado, Sulawesi Utara. Nasaruddin menjelaskan, kehadirannya hanya untuk memenuhi undangan halalbihalal.
"Kami hanya halalbihalal," ujarnya kepada wartawan di Manado, Jumat.
Ia pun mengaku lebih memilih melayani umat daripada menjadi bacawapres dalam Pilpres 2024.
"Tidak mungkin bangsa Indonesia kalau penuh dengan konflik. Agar pemilu kita lewati dengan suasana penuh persaudaraan. Itu penolakan? Enggak. Ya, saya kan pelayan umat," jelasnya.
Selain itu, Nasaruddin lebih memilih untuk mengabdikan diri dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Baca Juga: Respons Ganjar Pranowo Soal Pertemuan Gibran dan Prabowo dengan Relawan Jokowi
"Saya lebih enjoy mengabdikan diri dengan kualitas bangsa ke depan. Faktanya memang tidak bermimpi sebagai pemimpin, saya hanya bekerja di balik layar," katanya.
Di sisi lain, Ganjar meminta publik untuk bersabar menunggu sosok yang akan menjadi bakal cawapresnya di pesta demokrasi nanti.
"Sabar dulu, sudah," ujarnya di Manado, Kamis (18/5/2023).
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV