> >

Alasan Penurunan Elektabilitas Ganjar, LSI Denny JA: Piala Dunia U20 hingga Kemiskinan di Jateng

Rumah pemilu | 19 Mei 2023, 17:30 WIB
Bakal calon presiden Republik Indonesia dari PDI Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, memberi keterangan kepada wartawan usai menghadiri rangkaian acara kunjungan di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (18/5/2023). (Sumber: ANTARA/Putu Indah Savitri)

Jumlah responden survei LSI Denny JA terbaru yang mengetahui Indonesia menjadi calon tuan rumah Piala Dunia U20 2023 mencapai di atas 80 persen.

Mayoritas dari mereka, yakni 72 persen, merasa kecewa karena Indonesia gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023.

“Yang paling disalahkan atas gagalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20, urutan pertama Pak Ganjar, urutan kedua Ibu Megawati (Soekarnoputri), urutan ketiga PDI Perjuangan.”

“Jadi kita melihat adanya sentimen negatif publik terhadap Pak Ganjar akibat Indonesia gagal menjadi tuan rumah,” imbuhnya.

Kedua, lanjut Adjie, survei juga menemukan persepsi publik terhadap kepribadian Ganjar turut menurunkan dukungan terhadapnya.

Baca Juga: Nasaruddin Umar soal Jadi Bakal Cawapres Ganjar: Saya Lebih Enjoy Jadi Pelayan Umat

“Terutama publik menilai bahwa Pak Ganjar bukan tipe pemimpin yang kuat. Riset kualitatif kita, wacana deklarasi Pak Ganjar sebagai petugas partai, kemudian dikaitkan dengan peran Pak Ganjar di internal partai, ini dianggap sebagai sosok yang tidak kuat.”

“Artinya, Pak Ganjar dinilai sebagai pemimpin yang tidak mampu mengambil keputusan sendiri, karena keputusan Pak Ganjar harus dikonsultasikan atau harus direstui oleh pihak yang memberi surat tugas, dalam hal ini adalah Ketua Umum PDI Perjuangan,” bebernya.

Bahkan, lanjut Adjie, dalam focus group discussion yang dilakukan oleh LSI Denny JA, ada yang menyebut Ganjar sebagai boneka.

“Ada yang kemudian menyatakan bahwa Pak Ganjar ini dipersepsikan hanya sebagai boneka. Ini yang kemudian melemahkan persepsi personaliti Pak Ganjar oleh publik.”

Ketiga, berdasarkan riset kualitatif LSI Denny JA, kata Adjie, Ganjar dianggap gagal menangani kemiskinan di Jawa Tengah.

“Berdasarkan data BPS, di Jawa Tengah, di tahun 2022, BPS mengeluarkan data bahwa Jawa tengah adalah provinsi termiskin kedua di Pulau Jawa, dan rata-rata angka kemiskinan di Jawa Tengah itu lebih tinggi dibanding rata-rata kemiskinan nasional,” ungkap Adjie.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Prabowo 33,9 Persen, Jadi yang Pertama Lolos ke Putaran Kedua

Adjie mengungkapkan survei LSI Denny JA kali ini sengaja mengambil tiga nama bakal capres yang saat ini paling mungkin bertarung di Pilpres 2024.

“Isu pertama adalah Prabowo unggul sementara dalam survei yang kita kerjakan, dan capres pertama yang potensial masuk putaran kedua,” jelasnya.

“Kita fokus hanya tiga nama yang paling mungkin maju. Oleh karena itu, ini adalah pertanyaan tertutup pada responden.”

Hasil survei menunjukkan Prabowo meraih angka 33,9 persen, diikuti Ganjar (31,9 persen), dan Anies Baswedan (20,8 persen).

“Ada sekitar 13,4 persen yang belum menentukan pilihan atau tidak tahu, tidak jawab,” tuturnya.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU