Kasus Menkominfo Johnny G Plate Dinilai Masih Terkait Politik, Amnesty Internasional Ungkap 2 Faktor
Politik | 18 Mei 2023, 08:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Permasalahan hukum Menkominfo Johnny Gerard Plate dinilai tidak terlepas dari unsur politik.
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia (AII) Usman Hamid menjelaskan ada beberapa faktor yang bisa menguatkan argumen tersebut.
Pertama fenomena ini sudah menjadi sebuah kajian yang dilakukan oleh Thomas Power mengenai penurunan demokrasi di pemerintahan Jokowi menjelang Pilpres 2019.
Dalam jurnal Jokowi’s Authoritarian Turn and Indonesia’s Democratic Decline (2018), Thomas Power menjelaskan ada upaya menebalkan kekuasan eksekutif di pemerintahan Jokowi dengan cara memanipulasi lembaga penegak hukum, semisal Kejakasaan, Kepolisian hingga KPK untuk tujuan sempit dan partisan.
Baca Juga: Tepis Isu Politik, Kejagung Ungkap Awal Penyelidikan Hingga Kerugian Proyek Menara BTS 4G
Di kasus kejaksaan, sambung Usman, paling banyak disoroti oleh Thomas Power, lantaran proses hukum ditujukan ke sejumlah tokoh politik yang beroposisi.
Misal Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo atau mantan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi.
"Ketika proses hukum berhenti kita tahu mereka yang semula menjadi target proses hukum sudah berubah haluan mendukung pemerintahan," ujar Usman di program Satu Meja The Forum KOMPAS TV, Rabu (17/5/2023).
Usman menilai dalam banyak catatan, yang diteliti Thomas Power ada benarnya karena ia juga membandingkan proses penuntutan oleh Kejaksaan dan KPK di masa pemerintahan Jokowi dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Juga: Indeks Demokrasi Indonesia Merosot Tajam - SATU MEJA THE FORUM (Bag 3)
Di masa pemerintahan Jokowi terasa sekali aparat penegak hukum seperti Kepolisian dalam kasus pemidanaan aktivis, kemudian kejaksaan dalam kasus proses hukum terhadap tokoh politik kental dengan nuansa politik.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV