Jokowi Sebut Kriteria Capres, Burhanuddin Muhtadi: Tidak Ada yang Mengarah ke Anies
Rumah pemilu | 15 Mei 2023, 20:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal kriteria pemimpin atau calon presiden (capres), tidak mengarah ke Anies Baswedan.
Burhanuddin mengatakan kriteria capres Jokowi di acara Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Minggu (14/5/2023), tidak dapat dikerucutkan ke satu sosok.
“Kalau kita amati pidato Pak Jokowi di acara Musra kemarin, itu mengirimkan sinyal yang tidak bisa diartikan tunggal merujuk pada satu orang. Mixed signal,” kata Burhanuddin dalam Kompas Petang Kompas TV, Senin (15/5/2023).
Baca Juga: Kata Ganjar soal Kriteria Cawapres: yang Satu Visi
Jika bicara soal kriteria pemimpin yang kuat dan berani, menurut dia, publik akan mengarah ke sosok Prabowo Subianto, bakal capres yang diusung Partai Gerindra.
“Kebetulan survei-survei yang kita tanya figur yang dianggap tegas itu pilihannya ke Pak Prabowo,” sambung dia.
Namun, Jokowi juga menyebutkan kriteria lain, yakni pemimpin yang dekat dengan rakyat dan mengetahui kebutuhan rakyat.
Dalam hal ini, kata Burhanuddin, publik akan mengarah ke Ganjar Pranowo, bakal capres yang diusung PDIP.
“Saya sendiri menduga, karena Jokowi punya dua preferensi tentang presiden berikutnya, Pak Ganjar dan Pak Prabowo, maka signal-nya itu mengarah kepada dua orang sekaligus,” papar dia.
Baca Juga: Jokowi: Pemimpin Harus Tahu Cara Memajukan Negara, Bukan Hanya Duduk di Istana dan Tanda Tangan
Dengan demikian, pidato Jokowi soal kriteria capres dapat ditafsirkan sesuai preferensi pendukung masing-masing capres.
Kendati demikian, Burhanuddin berpendapat kriteria capres Jokowi tidak ada yang mengarah ke Anies Baswedan, bakal capres yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang beranggotakan Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Tapi yang jelas, signal-nya tidak ada yang mengarah ke Anies Baswedan. Itu saja,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, dalam pidato Musra kemarin, Jokowi menyebutkan pemimpin masa depan adalah pemimpin yang dapat memahami hati rakyat, bekerja keras, dan pemberani.
Baca Juga: PDIP Nilai Kriteria Presiden di Pidato Jokowi Cerminkan Ganjar, Ungkit Piala Dunia U-20
“Rakyat Indonesia butuh pemimpin yang tepat, yang benar, yang dekat dengan rakyat, yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat, yang mau bekerja keras untuk rakyat. Itu yang dibutuhkan, dan pemberani demi rakyat," kata Jokowi, Minggu.
Dia juga mengatakan pemimpin harus mengetahui kekuatan negara, bukan pemimpin yang hanya duduk di istana dan tanda tangan saja.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV