Susi Pudjiastuti: Permasalahan di Papua jadi Pekerjaan Rumah Anak Bangsa
Politik | 12 Mei 2023, 05:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kesenjangan pembangunan di Papua bukan hanya tangung jawab pemerintah pusat dan daerah, para pengusaha juga diminta ikut berkontribusi tidak sekadar mengambil keuntungan sendiri.
Begitu penilaian pemilik maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti terkait permasalahan di Papua yang tak kunjung usai.
Susi menyatakan dirinya sangat paham dengan kondisi di Bumi Cenderawasih, lantaran sejak 2006 Susi Air melayani kebutuhan Papua ke daerah-daerah terpencil.
Pengalaman tersebut membuat Susi sadar betul, pembangunan di Papua masih jauh dari kata merata. Apalagi setelah kasus penyanderaan Philips Mehrtens, pilot Susi Air keadaan di Papua semakin pelik.
Baca Juga: Kemarahan Susi Pudjiastuti karena Pilot Philips Mark Merthens Masih Disandera KKB
Para Pilot disebut akan berpikir ulang untuk menerbangkan pesawat karena khawatir menjadi korban penyanderaan seperti Philips.
Begitu juga dengan maskapai bakal menutup jalur penerbangan ke daerah-daerah rawan di Papua. Dampaknya pasokan logistik ke daerah yang sulit dijangkau melalui jalur darat bisa terhenti.
"Dengan kejadian seperti ini utamakan pembangunan Papua. Karena ketimpangan yang menyebabkan kecemburuan masyarakat di sana, pemerintahaan yang baik, korupsi juga harus diberantas karena itu penyebab ketimpangan, penyebab jadi orang tidak puas," ujar Susi saat wawancara eksklusif di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (11/5/2023) malam.
"Kita harus akui di Papua itu terasa sekali, ini adalah pekerjaan rumah kita semua, pekerjaan rumah pemerintah pusat, daerah dan kita sebagai pengusaha, anak bangsa," sambung Susi.
Baca Juga: Danai KKB Egianus Kogoya, Kepala Distrik Kenyam Ditangkap Satgas Damai Cartenz
Lebih lanjut Susi Pudjiastuti juga mengajak masyarakat Papua untuk tidak mendukung Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Menurutnya tindakan KKB tidak manusiawi.
Dalam catatannya dalam dua tahun terakhir KKB telah merusak fasilitas umum, seperti pembakaran sekolah, rumah sakit, rumah warga hingga menewaskan warga yang tidak bersalah atas dasar kebebasan.
"Jadi apa yang diuntungkan, yang dicari dari perjuangan ini apa. Kekerasan, masyarakat tidak bersalah jadi korban, pasokan bahan makanan tertahan, kelaparan. Apa yang dicari," ujar mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu.
"Mereka memperjuangkan kebebasan, kemanusiaan tapi mereka rampas kebebasan orang lain, mereka lakukan hal-hal yang tidak manusiawi. Bagaimana mereka memperjuangkan kemerdekaan, kemanusiaan lalu membunuh, menyandera. Itu tidak masuk akal bagi saya," sambung Susi.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV