Selain Korban Jiwa 9 Senjata TNI juga Dirampas KKB Saat Penyerangan di Mugi Papua
Peristiwa | 10 Mei 2023, 07:45 WIBJAYAPURA, KOMPAS.TV - Sebanyak sembilan senjata milik TNI dirampas oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Peristiwa tersebut terjadi saat 36 personel TNI diserang di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan Sabtu (15/4/2023) lalu.
Dalam kejadian tersebut, lima anggota TNI gugur. Namun senjata yang dirampas lebih dari jumlah korban.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengakui ada sembilan senjata TNI yang dirampas KKB.
Baca Juga: KSAD Jenderal Dudung Peringatkan Anggota TNI AD yang Diberangkatkan ke Papua Jangan Langgar Aturan
Menurutnya lima senjata berasal dari prajurit yang gugur, sedangkan sisanya kemungkinan senjata prajurit yang tertinggal saat menyelamatkan diri dari penyerangan.
Namun Mayjen Saleh Mustafa memastikan TNI bakal merebut kembali senjata api yang dirampas. Ia juga menegaskan seluruh personel yang diturunkan dalam kondisi siap tempur untuk bisa mengambil kembali senjata api tersebut.
"Memang itu betul dan kita sedang melakukan upaya tindakan. Kalau namanya bersenjata maka kita tangani dengan taktik dan teknik bersenjata, jadi senjata lawan senjata, kita berupaya mengambil kembali senjata-senjata itu," ujar Saleh usai memimpin serah terima jabatan pejabat di lingkungan Kodam XVII, Selasa (9/5/2023). Dikutip dari Kompas.com.
Sebelumnya seperti diberitakan KOMPAS.TV, Satgas dari Yonif R 321/GT yang bertugas di Kabupaten Nduga, Papua mendapat serangan dari KKB, Sabtu (15/4/2023). Akibat serangan tersebut lima prajurit TNI gugur.
Baca Juga: Usai Penggerebekan Markas KKB, Satgas Tangkap Penyuplai Senjata untuk Kelompok Kriminal!
Insiden penyerangan tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 WIT. Saat itu Satgas dari Yonif R 321/GT sedang bertugas di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua diserang dan ditembak gerombolan KKB.
Para prajurit TNI yang gugur tersebut yakni Pratu Ibrahim, Prada Sukra, Pratu Kurniawan, Pratu Miftahul Arifin dan Pratu F.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Kompas.com