> >

RI Siap Bantu Timor Leste Jadi Anggota Penuh ASEAN, Ini Langkah yang Akan Dilakukan

Politik | 9 Mei 2023, 08:13 WIB
Bendera negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) serta Timor Leste dipasang di salah satu tempat kegiatan rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di The Golo Mori Convention Center di Golo Moli, Labuan Bajo, Senin (8/5/2023). (Sumber: Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia siap untuk membantu Timor Leste agar dapat mendapat status keanggotaan penuh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Direktur Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Sidharto Suryodipuro mengatakan, bahwa Timor Leste saat ini masih harus memenuhi beberapa tahapan agar bisa mendapat keanggotaan penuh.

Termasuk perjanjian atau traktat yang ada di pilar politik keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.

Namun, Indonesia siap membantu Timor Leste untuk memenuhi tahapan-tahapan tersebut, dengan mendatangkan sejumlah pegawai negeri sipil Timor Leste untuk belajar di Indonesia.

“Indonesia tahun ini merencanakan akan membantu Timor Leste sehingga kami akan mengundang 30 pegawai negeri sipil mereka untuk berpartisipasi di berbagai kementerian Indonesia yang akan menyelenggarakan (pertemuan soal) keketuaan (ASEAN),” kata Sidharto seperti dikutip dari Antara, Senin (8/5/2023).

Baca Juga: Jokowi Kecam Serangan Bersenjata atas Konvoi ASEAN di Myanmar, 2 Diplomat Singapura Jadi Korban

Sidharto menyebut, beberapa pegawai Kemenlu Timor Leste nantinya akan magang di Kemenlu RI.

Demikian juga dengan pegawai dari kementerian-kementerian terkait di Timor Leste yang akan ditempatkan di kementerian Indonesia.

“Harapan kami ini akan membantu upaya mereka dan memahami berbagai kewajiban yang ada dalam perjanjian (ASEAN),” ujarnya.

Sebelumnya, para pemimpin Asia Tenggara di Phnom Penh, Kamboja pada November tahun lalu secara prinsip telah menyetujui untuk menerima Timor Leste menjadi anggota ke-11 ASEAN.

Sejak saat itu, perwakilan Timor Leste diizinkan untuk menghadiri pertemuan-pertemuan ASEAN dalam kapasitas sebagai pengamat (observer), termasuk dalam pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN Februari lalu.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ajak KTT ASEAN Bahas Konflik Myanmar: Marilah Kita Duduk Bersama

Para Menlu ASEAN juga telah mengesahkan mandat berupa kelompok kerja di bawah Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council/ACC) yang bertugas membahas roadmap atau peta jalan untuk keanggotaan penuh Timor Leste.

Keanggotaan Timor Leste menjadi salah satu bahasan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, NTT.

Di bawah keketuaan Indonesia, berbagai pertemuan termasuk KTT ASEAN diharapkan menghasilkan sejumlah dokumen, seperti Chair Statement, Visi ASEAN pasca 2025, serta penguatan kapasitas ASEAN.

Pengamat hubungan internasional Dinna Prapto Raharja menilai,tak ada lagi halangan berarti bagi Timor Leste untuk bisa segera bergabung dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

“Tidak ada lagi halangan berarti untuk Timor Leste bergabung ke ASEAN. Prosedural saja yang masih harus dilalui,” kata Dinna kepada Antara beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: KTT ASEAN Labuan Bajo di Depan Mata, Ini Isi Media Kit Para Jurnalis! VLOG

Dinna mengatakan, bahwa kehadiran Timor Leste menjadi penting, baik bagi Indonesia maupun ASEAN, guna melengkapi negara-negara demokrasi di kawasan.

“Timor Leste juga membutuhkan Indonesia dan ASEAN untuk berhadapan dan punya daya tawar terhadap Australia. Demikian pula sebaliknya dengan Indonesia,” tuturnya. 

 

Pendiri lembaga konsultan kebijakan Synergy Policies itu menambahkan, Indonesia sebagai ketua ASEAN tahun ini memiliki kepentingan untuk mengesahkan keanggotaan Timor Leste pada KTT pertama pada Mei tahun ini.

“Karena Indonesia mempunyai kepentingan untuk menghadapi masalah Myanmar, supaya menambah negara-negara yang memiliki pemikiran yang sama,” katanya. 

ASEAN didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, dan saat ini beranggotakan 10 negara, yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU