> >

Persyaratan Mudah dan Proses Cepat buat WNI Terjebak dalam Sindikat Perdagangan Manusia ke Myanmar

Peristiwa | 5 Mei 2023, 06:00 WIB
Para WNI yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang di Myanmar. (Sumber: Instagram BebaskanKami)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Nurhaida, ibunda Panji Apriyana tidak menyangka putranya menjadi korban perdagangan manusia yang dikirim ke Myanmar. 

Panji merupakan satu dari 20 tenaga kerja Indonesia (TKI) yang mengalami penyiksaan dan disekap di Myawaddy, wilayah yang disebut dikuasai pemberontak di Myanmar.

Panji juga ada dalam video permohonan kepada Presiden Jokowi untuk menjemput para TKI tersebut pulang ke Indonesia yang viral di media sosial.

Nurhaida menjelaskan sejak awal tidak ada kecurigaan terhadap tawaran kerja yang direkomendasikan oleh tetangganya berinisial Y. 

Baca Juga: Dijanjikan Gaji Rp25 Juta, TKI Asal Cimahi Tertipu Lowongan Kerja di Luar Negeri

Sejak Panji keluar pekerjaannya, Y menawarkan pekerjaan ke Thailand dan Y bisa menjadi rekomendasi agar Panji mendapat pekerjaan tersebut. 

Nurhaida mengaku percaya dengan Y karena sudah lama berhubungan dan dekat. Rumah Y juga tidak jauh dari dirinya, sehingga tidak ada kecurigaan saat pihak tersebut menawarkan pekerjaan ke luar negeri kepada dirinya dan Panji. 

"Iming-imingnya gaji besar, seminggu dapat hari libur, dapat bonus, makan dan tempat tinggal gratis," ujar Nurhaida di program Rosi KOMPAS TV "Penyekapan TKI di Myanmar", Kamis (4/5/2023).

Nurhaida menjelaskan dalam proses rekrutmen Panji untuk bekerja di luar negeri dinilai sangat cepat. Bahkan dalam pembuatan paspor agensi mengusahakan agar bisa jadi dalam satu jam.

Baca Juga: Presiden Jokowi Update Nasib 20 WNI di Myanmar: Kita Usaha Untuk Evakuasi Mereka!

Namun belakangan Y yang sudah dipercaya merupakan bagian dari sindikat perdagangan manusia ke Myanmar. 

"Saya pikir kan enggak mungkin, sudah begitu dia punya rumah berdekatan dengan saya, enggak mungkin lah enggak amanah tetapi ternyata dia sponsor," ujar Nurhaida.

Berbeda dengan Panji Apriyana, Noviana Indah Susanti warga Cimahi, mendapat pekerjaan ke luar negeri dari media sosial.

Djoko Suprijanto, Ayah Noviana Indah, menjelaskan putrinya tidak banyak bercerita terkait pekerjaan yang dilamar.

Baca Juga: Diduga Jadi Korban Perdagangan Manusia, Pekerja Migran Asal Cikampek Ini Minta Pertolongan!

Noviana menjelaskan akan bekerja sebagai customer service marketing online di Thailand. Tapi belakangan wajah putrinya viral dalam video kesaksian TKI yang disekap di Myanmar. 

Djoko menjelaskan sedari awal sudah curiga dengan proses rekrutmen yang cepat. Padahal putrinya bekerja di luar negeri. 

Ia juga sempat menanyakan soal visa kerja dan izin tinggal di Thailand. Namun hal tersebut tidak dijelaskan secara detail oleh Noviana.

Agensi, sambung Djoko menurut cerita Noviana, sudah membereskan persyaratan tersebut dan putrinya tinggal bekerja saja. 

Baca Juga: Ibu Korban TPPO di Myanmar: Anak Saya Bikin Paspor Hanya Beberapa Jam, Proses Penyelundupan Cepat

"Kenapa Novi ini nekat berangkat karena terdesak oleh situasi kondisi sosial ekonomi. Karena dia ini orang tua tunggal menghidupi satu anak yang dititipkan ke saya," ujar Djoko. 

"Hari ketiga setelah komunikasi awal itu, Indah bilang, 'Pak maafin Indah. Kayaknya Indah korban perdagangan orang.' Kerja 19 jam terus gaji belum bisa dijanjikan. Dia bilang, 'Kayaknya Indah enggak tahu bisa balik lagi atau enggak," sambung Djoko. 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU