> >

Cerita Ayah Korban Perdagangan Manusia, Nekat Berangkat ke Myanmar karena Kondisi Sosial Ekonomi

Humaniora | 5 Mei 2023, 05:45 WIB
Djoko Suprijanto, ayah dari Noviana Indah korban perdagangan manusia ke Myanmar di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (4/5/2023). (Sumber: KOMPAS TV)

Bahkan sebelum jelang keberangkatan Indah, Djoko tetap memperdebatkan mengenai keselamatan pekerjaan sang putri di luar negeri.

Perdebatan itu tak lain mengenai persyaratan dan administrasi yang menurut Djoko ilegal dan tidak menjamin keselamatan putrinya. 

"Pekerjaannya customer service marketing online di Thailand. Saya tanya visa kerjanya bagaimana, dia bilang visa pelancong pesiar. Visit stay (izin tinggal) bagaimana, ada yang jaga nanti. Wah ini ilegal, kamu tidak ada jaminan perlindungan dalam segala aspek. Baik itu nyawa kamu, manajemen dan sebagainya," ujar Djoko. 

Korban Perdagangan Manusia

Djoko merasa tertekan setelah melihat keberadaan putrinya dalam video para TKI yang disekap di Myanmar muncul.

Terlebih dalam video kesaksian para TKI tersebut menjelaskan kerap mendapat penyiksaan oleh pihak pemberi kerja ilegal.

Djoko menjelaskan kondisi putrinya tidak seperti orang lain. Sejak umur 20 tahun, kantong empedu Noviana Indah sudah diangkat dan nutrisi yang masuk dalam tubuh harus terpenuhi.

"Kenapa Novi ini nekat berangkat karena terdesak oleh situasi kondisi sosial ekonomi. Karena dia ini orang tua tunggal menghidupi satu anak yang dititipkan ke saya," ujar Djoko. 

Djoko mengaku saat berangkat dirinya meminta agar Indah selalu memberi kabar melalui telepon kepada dirinya maupun ke anak. 

Video kesaksian TKI yang disekap di Myanmar korban perdagangan manusia. Tampak Noviana Indah mengenakan baju hitam duduk di depan ikut memberi kesaksian. (Sumber: KOMPAS TV)

Awal kebarangkatan hingga tiba di Myanmar, Indah lebih banyak berkomunikasi dengan pamannya. Masuk minggu keempat setelah keberangkatan Indah mulai menghubungi Djoko walau hanya sebentar. 

Djoko mulai curiga dan penasaran dengan aktivitas Indah yang hanya berkomunikasi sebentar. Putrinya juga tidak pernah mengirimkan foto kepada dirinya maupun ke adik Indah.

"Hari ketiga setelah komunikasi awal itu, Indah bilang, 'Pak maafin Indah. Kayaknya Indah korban perdagangan orang. Kerja 19 jam terus gaji belum bisa dijanjikan.' Dia bilang, 'kayaknya Indah enggak tahu bisa balik lagi atau enggak'," ujar Djoko. 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU